SiaranDepok.com – Setelah ditinggal Gresyia Polii pensiun pada tahun ini, Apriyani Rahayu menjalankan tugas yang menantang di sektor ganda putri.
Sebagai salah satu pemain senior di pelatnas, Apriyani Rahayu mengalami perubahan yang begitu cepat setelah ditinggal Greysia Polii yang gantung raket pada Juni lalu.
Dia sekarang mendapatkan tanggung jawab sebagai sosok yang bisa menjadi contoh untuk para juniornya di pelatnas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apri merasakan mata tuh ke Apri, semua mata di Apri, jadi lebih ke diri sendiri, jadi kaya hal-hal kecil yang saya lakuin di latihan, adek-adek saya pasti ikutin,” ujar Apri.
“Jadi gimana cara saya memberikan yang terbaik di lapangan atar luar lapangan”.
“Karena itu yang dilihat (junior). Kalau saya malas, adek-adek saya malas. Saya sebisa mungikin tetap jadi diri sendiri,” lanjut Apri.
Selain itu, Apri menceritakan hal menarik ketika mencoba membantu para adiknya latihan.
Namun, nada tinggi yang kerap keluar dari Apri sempat disalahartikan sebagai sikap yang emosional.
“Jadi kalau Apri ngomong dengan nada tinggi mereka udah ngerti, oh Apri ngingetinnya kaya gitu,” ungkap pemain berusia 24 tahun tersebut.
“Setelah saya kasihtahu itu kan nadanya tinggi nih sebenarnya tapi gak marah-marah. maar ya dek nada aku kaya gitu tapi tujuannya tidak seperti itu.”
“Bukan marahin kamu ya, gak ada yang marahin. Jadi banyak banget transisi yang apri dapatkan, dan itu cepet banget.”
Selain harus menjadi teladan, Apri juga menyadari bahwa dirinya juga dituntut untuk bersikap lebih dewasa.
Dia mengaku tak bisa egois untuk meningkatkan diri sendirian namun membawa para juniornya ikut berkembang.
“Jadi gini, transisinya dari saya sama kak Ge, setelah saya diangkat saya harus nge-push diri saya, saya harus dewasa, secara pola pikir harus dewasa,” ungkap Apriyani.
“Coach Eng Hianan juga ingatkan saya seperti itu. Saya enam tahun bersama kak Ge, dan sekarang umur saya mesih 24, dan masih harus mengontrol diri dan nge-push diri sendiri gimana supaya bisa dewasa lagi.”
“Jad kaya apa yang kita perbuat harus ada tujuannya. Itu sangat luar brasa transisinya, semua mata tertuju ke Apri, jadi kaya sekarang gak bisa mikirin diri sendiri.” tutupnya.
