Siarandepok.com-Sentul City – Selasa, (12/11/19) Guna Menyongsong Masa Depan Ekonomi Syariah Indonesia dengan sumber daya manusia unggul pada era industri 4.0. Institut Tazkia menggelar seminar Indonesia Islamic Economics Forum 2019 sekaligus Grand Launching nama Institut Tazkia di Aula Auditorium Al-Hambra, Masjid Andalusia, Sentul City, Bogor.
Ketua Pembina Institut TAZKIA, Dr. Muhammad Syafii Antonio, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tamu undangan, baik dari pemerintah daerah yang telah bekerjasama maupun keluarga besar Institut TAZKIA yang telah bersama-sama membangun.
Ia mengatakan, bahwa Tazkia hadir berdasarkan keinginan untuk memperbaiki perekonomian bangsa terutama kemiskinan maupun kondisi pasar yang cenderung tidak baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka dari itu, Tazkia ini diharapkan dapat melahirkan SDM ekonomi yang berkualitas untuk membangun ekonomi bangsa Indonesia, baik dari sektor perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, dan sektor-sektor ekonomi kecil lainnya,” katanya.
Ia mengharapkan, kembali dengan adanya transformasi nama Tazkia ini yang bermula dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam menjadi Institut TAZKIA dapat berubah kembali menjadi lebih baik, yaitu dengan nama Universitas TAZKIA yang mendunia,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Riau, Karo Kesra Dr. H. Masrul Kasmy, Msi mengatakan, bahwa ada beberapa upaya yang sedang dilakukan oleh Provinsi Riau dalam rangka mendukung ekonomi syariah sebagai manifestasi dari komitmen Gubernur Riau.
Upaya tersebut yaitu, pertama, konversi Bank Riau Konvensional menjadi Bank Riau Syariah, mendapatkan dukungan dari Founder Institut Tazkia dan Gubernur Nusa Tenggara Barat. Kedua, memajukan potensi gerakan zakat dan wakaf, salah satunya Gerakan Riau Berwakaf. Ketiga, pengembangan Qur’an Center. Keempat, mengirimkan anak-anak Riau untuk mempelajari ekonomi syariah di Institut Tazkia untuk membangun ekonomi Riau.
“Kami percaya bahwa jika kita membantu agama Allah, maka Allah akan membantu kita, mari kita wujudkan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” tuturnya.
Gubernur Prov. Kalimantan Timur, Anwar Sanusi, M.Pd menyoroti sisi pengembangan sumber daya manusia dari sektor pendidikan dalam menghadapi revolusi Industri 4.0. Diantara upaya Provinsi Kalimantan Timur dalam mengembangkan sumber daya adalah memberikan beasiswa dengan total berjumlah 148 M bagi anak-anak miskin dan berprestasi baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Tahun ini Provinsi Kalimantan Timur memberikan beasiswa kepada 35 orang untuk mempelajari ekonomi syariah di Institut Tazkia. Saat ini, Provinsi Kalimantan Timur juga sedang mengembangkan konsep distance learning (belajar jarak jauh), yang mana programnya adalah one student one android, one teacher one laptop,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Institut Tazkia, Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc. menjelaskan, Indonesia masih berinteraksi dengan Era Revolusi Industri 4.0, salah satu faktor pendukungnya adalah adanya teknologi finansial yang menjadi pilihan masyarakat.
Peran Institut Tazkia memastikan tumbuhnya fintech syariah di Indonesia secara masif. Selain fintech, salah satu faktor pendukungnya juga halal industry, dimana terdiri dari sektor Islamic Finance, halal food, muslim-friendly travel, modest fashion, media & recreation dan halal cosmetics & pharmaceuticals.
” We can do it with jamaah,” tegas murniati penuh keyakinan.
Murniat melanjutkan Karena, kata dia, kita perlu membangun Sumber Daya Manusia unggul untuk Indonesia maju. Di sini komitmen Institut Tazkia melalui beberapa Fakultas dan program Studi adalah melahirkan para pelopor ekonomi syariah yang memahami ilmu ekonomi dan ilmu agama secara komprehensif.
“Kami mengharapkan doa dan dukungan selalu untuk Institut Tazkia. Jika ekonomi Konvensional dapat mengubah suatu negara, maka ekonomi Syariah dapat mengubah suatu peradaban,” pungkasnya.
