SiaranDepok.com – DPRD DKI Jakarta minta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk lebih banyak membangun sekolah negeri untuk warga tidak mampu. Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, menyebut bahwa di Jakarta Selatan, ia melihat masih banyak kelurahan yang belum mempunyai sekolah negeri.
“Itu harusnya menjadi kajiannya kepala dinas. Bagaimana agar harapan masyarakat untuk memiliki sekolah negeri di kelurahan itu bisa terwujud,” ujarnya Gembong Warsono.
Gembong mengatakan urgensi sekolah negeri di kelurahan-kelurahan dibutuhkan agar warga dengan ekonomi menengah ke bawah tetap dapat mendapat pendidikan yang baik dan layak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sehingga harapannya adalah orang miskin tadi punya anak yang bersekolah di sekolah berkualitas, keluarnya berkualitas, mereka dapat pekerjaan yang berkualitas, harapannya mereka bisa ngangkat harkat dan martabat keluarga,” jelasnya.
Dengan begitu, Politikus PDIP itu menegaskan bahwa peruntukan sekolah negeri juga sudah seharusnya diutamakan untuk warga menengah ke bawah, alih-alih untuk warga yang mampu.
Senada dengan yang disampaikan Gembong, anggota DPRD lainnya, Ima Mahdiah menganjurkan agar sekolah-sekolah negeri di Jakarta dapat membangun 7-8 lantai jika permasalahan lahan tanah yang menjadi penyebabnya.
“Kalau memang selalu jawabannya kurang lahan, ini bisa dibuat 7 sampai 8 lantai, pembangunan vertikal,” ujarnya.
Namun begitu, ia meminta bahwa pembangunan sekolah-sekolah negeri tersebut dapat dilakukan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) untuk membangunkan sekolah negeri. Dengan begitu, Dinas Pendidikan dapat fokus untuk membangun sumber daya manusianya.
“Jadi Dinas Pendidikan fokus bagaimana untuk mendidik guru-guru dan juga anak murid, untuk pembangunan bisa diserahkan kepada Dinas Citata juga,” tegasnya.
Anggota DPRD DKI lain, Mohamad Taufik Zulkifli menambahkan agar Dinas Pendidikan dapat menaikkan target pembangunan sekolah negeri harus ditingkatkan lebih banyak lagi.
“Sekolah negeri harus dinaikkan, saya mendukung kalau target 77 sekolah yang ada di sini itu dinaikkan paling tidak menjadi dua kalinya, 150,” ujarnya.
