Siarandepok.com – Salah satu cara untuk memiliki usaha yang mungkin dapat berpenghasilan menjanjikan, yaitu dengan memiliki warung tegal atau warteg, seperti Warteg Kharisma Bahari (WKB) yang tersebar di sekitaran Jakarta.
Warteg yang selama ini dianggap kumuh, kini bisa memikat hati para pembelinya. Sebab, WKB memiliki tampilan yang berbeda dibanding warteg pada umumnya.
Sang pemilik, Sayudi memang berkeinginan untuk mengubah citra penilaian masyarakat terhadap warteg. Sebab selama ini ia kerap ditolak ketika mau menyewa bangunan untuk membuka warteg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Warteg dianggap kumuh sehingga bisa membuat lokasi bangunan tersebut tak enak untuk dipandang.
“Kan image warteg itu kumuh. Nah dari situ saya ingin mengubah image kumuh itu, yang dulu cuma pakai papan, tulisannya juga besar-kecil jadi lebih menarik lah,” ungkap dia pekan lalu.
Maka dari itu, ia sering mencoba keluar masuk tempat makan dan mencontoh interior yang dipakai di lokasi tersebut dan mengaplikasikannya ke warteg agar bisa membuat pembeli nyaman.
Tak susah untuk memiliki WKB karena Sayudi hanya mensyaratkan kemampuan modal untuk membangun warteg. Dari modal tersebut, pembeli tinggal hanya masuk dan membuka dagangannya.
“Nggak perlu macam-macam, intinya duit saja. Kan semua Kharisma yang siapin, jadi contoh sudah ada kiosnya ya bayar Rp110 juta nanti perabotan, panci, kompor, piring semua sudah masuk,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp110 juta hingga Rp150 juta tergantung tipe warteg yang diinginkan. Setelah pembayaran tersebut, sang pembeli memiliki warteg tersebut seutuhnya atau sistem beli putus.
“Ini sistem beli putus. Jadi mereka bayar lunas ya sudah itu milik mereka nantinya nggak ada lagi sama saya. Saya hanya membuatkan,” pungkas dia.
Sementara itu, WKB sendiri telah ada sebanyak 217 di Jabodetabek. Hal itu sesuai dengan visinya ‘Me-warteg-kan Jabodetabek’.
Penulis: Muthia Dewi Safira
Editor: Faisal Nur Fatullah
