Siarandepok.com – Senin (11/2), kurs rupiah mengalami kelemahan di awal perdagangan. Rupiah berada di level Rp13.997 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,3% dibanding akhir pekan lalu yang berada di Rp13.955 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail, dalam risetnya menyebut, pelemahan rupiah terjadi seiring penguatan indeks dollar AS dan hasil negatif dari data neraca transaksi berjalan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Mikail, pada hari ini, indeks dollar AS berpotensi menguat di kisaran 96,60—96,80. Di saat yang sama, kurs dollar AS berpeluang unggul atas sejumlah mata uang utama dunia lainnya.
Hal ini dikarenakan, pada Jumat (8/2) lalu terjadi pelemahan nilai tukar euro di hadapan dollar AS sebesar 0,03% ini yang menyebabkan kuatnya indeks dollar AS.
“Pelemahan ini didorong oleh keputusan European Central Bank (ECB) yang memangkas target inflasi Eropa di 2019 dari 1,7% menjadi 1,6% akibat pelemahan industri di Jerman dan Spanyol,” ujar Mikail
Sementara itu tekanan terhadap rupiah bertambah setelah defisit neraca transaksi berjalan Indonesia meningkat di kuartal IV-2018 menjadi 3,57%. Padahal, di kuartal III 2018, defisit neraca transaksi berjalan masih di level 3,28%.
Dengan demikian, rupiah diproyeksikan Mikail akan melemah di rentang Rp 13.980—Rp 14.000 per dollar AS pada hari ini.
Penulis: Nia
Editor: Muhamad Rafi Hanif