Siarandepok.com – Tepat pada 27 April 2025 kemarin, Kota Depok memeringati hari jadinya yang ke 26 tahun. Dimana, usia 26 tahun merupakan usia yang matang untuk memajukan serta mensejahterakan warganya.
Dalam sambutan di upacara HUT ke 26 Kota Depok, Wali Kota Depok, H. Supian Suri yang saat itu didampingi Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mengungkapkan, di usia yang ke 26 tahun ini Depok harus semakin maju.
“Depok harus siap berlari kencang untuk mengejar ketertinggalan diberbagai lini. Ini menjadi harapan semua dan cita-cita kami untuk mewujudkan Kota Depok yang lebih inklusif, maju di segala bidang dan mampu mensejahterakan warganya,” ujarnya, Minggu (27/04/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan mengusung tema ‘Bersama Depok Maju’ Supian-Chandra siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik dibidang Kesehatan, Pendidikan hingga Infrastruktur.
Dikatakannya, dirinya bersama Chandra sudah mulai menapakkan langkah-langkah awal, salah satunya adalah lewat program 100 hari kerja yang menjadi bentuk quick win yang progresif, antara lain, Puskesmas Gratis untuk pendaftaran dan pemeriksaan kesehatan untuk calon pengantin bagi Warga Depok; Gerakan Toilet Layak (GETOL) di Sekolah Negeri se-Kota Depok; PBB Gratis bagi NJOP di bawah 100 juta dan Penetapan Depok Lama sebagai Kawasan Heritage.
“Selanjutnya ada juga jualan Sama-sama UMKM Naik Kelas dengan memberikan fasilitas pemanfaatan aset milik pemerintah secara gratis bagi pelaku usaha mikro,” paparnya.
Selain program-program Quick Win yang telah disampaikan, Pemerintah Kota Depok juga meluncurkan satu inisiatif yang sangat bermakna, yaitu Program “Depok Sayang Ama Ema.” Program ini resmi diluncurkan pada Jumat, 11 April 2025, di Lantai 10 Gedung Baleka II, sebagai bentuk lokal dari gerakan “Jabar Nyaah Ka Indung” yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dikatakannya, Depok Sayang Ama Ema bertujuan diantaranya untuk memberikan perhatian dan perlindungan kepada para ibu lansia yang kurang diperhatikan, menghidupkan budaya “nyanghareupan ema” — budaya hadir dan menyayangi orang tua di masa tuanya, menanamkan nilai cinta, kasih sayang, dan empati di tengah masyarakat.
“Program ini bukan sekadar bantuan materi, melainkan menghadirkan kehangatan, perhatian langsung, dan membangun kembali ikatan sosial antara generasi muda dan para lansia, khususnya para emak-emak yang telah berjasa membangun peradaban Kota Depok tercinta ini,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam rangka memperkuat perlindungan anak di Kota Depok, kita juga telah membentuk Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), yang telah mulai bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk KPAI, dunia pendidikan, komunitas sosial, hingga aparat penegak hukum.
Selanjutnya, dalam rangka mendorong gaya hidup sehat sekaligus mempererat kebersamaan warga, Pemerintah Kota Depok juga akan menggelar Car Free Day yang akan dimulai pada, 4 Mei 2025 mendatang.
“Car Free Day ini tidak sekadar menutup jalan dari kendaraan bermotor, tetapi menjadi ruang publik sehat yang memfasilitasi aktivitas olahraga, seni budaya, UMKM, serta ruang interaksi sosial yang positif untuk seluruh warga Depok,” jelasnya.
Terakhir dalam sambutannya Supian menyadari bahwa tantangan ke depan akan sangat berat, namun ia mengajak seluruh elemen masyarakat harus tetap optimistis bahwa semua itu bisa diwujudkan demi Kota Depok yang Maju.
“Kota yang maju adalah kota yang bergerak, bukan kota yang terjebak. Kota yang memberikan rasa aman dan nyaman. Kota yang merawat dan melindungi semua warganya,” pungkasnya.***
