Creative Minority

- Reporter

Kamis, 2 Juni 2022 - 23:14

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Arnold J Toynbee (w 1975), seorang sejarahwan Inggris, dalam bukunya A Studi of History menyatakan bahwa peradaban yang gilang-gemilang lahir bukan dari kelompok mayoritas atau superior, tapi dari kelompok minoritas. Kelompok minoritas ini bangkit karena terjepit, terpinggir dan dipinggirkan secara ekonomi, politik, dan peradaban. Kelompok inilah yang disebut creative minority.

Dalam kehidupan umat Islam masa awal, creative minority itu adalah Nabi dan para sahabat yang tinggal di Mekah sebagai minoritas dan berhadapan dengan orang kafir Quraisy yang mayoritas. Pada masa ini Nabi dan para sahabat berusaha bangkit kendati diboikot, diintimidasi, bahkan akan dibunuh.

Sebagai kelompok creative minority Nabi berhasil melakukan perubahan besar-besaran pada aspek akidah, ibadah, dan akhlak masyarakat Arab dari politeisme kepada monoteisme, dari menyembah berhala kepada menyembah Allah, dari akhlak madzmumah kepada akhlak mahmudah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam perspektif al-Qur’an, creative minority itu dapat ditemui dalam firman Allah, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran/3: 104).

Dalam konteks saat ini, creative minority itu adalah para guru, ustadz, kiyai, dan da’i yang memang berjumlah sedikit tapi terus kreatif melakukan dakwah dan pengajaran kepada masyarakat. Oleh karena itu aktifis dakwah harus terus bersilaturahmi, bersinergi, dan berkolaborasi untuk menjaga agama (himayatuddin), menjaga masyarakat (himayatul ummah), dan menjaga negara (himayatuddaulah).

Agama hari ini mendapatkan tantangan hebat dari mereka yang berpikiran liberal di satu sisi dan radikal di sisi lainnya. Padahal watak agama adalah moderat. Tantangan lain agama adalah dari mereka yang disebut kaum nativis, dimana Islam, misalnya, harus dikembalikan ke negeri asalnya, yakni Arab. Sebab sebelum kedatangan Islam dari Arab, Indonesia dianggap sudah punya agama asli tersendiri. Tentu argumen ini tidak berdasar.

Di Arab Nabi sebagai kelompok creative minority berhasil bangkit. Bahkan orang kafir Quraisy terperanjat pada saat tokoh sekaliber Abu Bakar dan Umar mengikuti jejak sang Nabi. Sejak saat inilah, orang kafir mulai melakukan negosiasi kepada Nabi dengan mendekati paman beliau, yakni Abu Thalib agar bersedia menghentikan laju kreatif dakwah. Nabi akan diberikan harta dan wanita apabila bersedia berhenti berdakah.

Jawaban Nabi ternyata berbeda dengan yang diharapkan orang kafir Quraisy. Ibnu Hisyam dalam sirahnya menggembarkan hal itu, “Wahai pamanku, andai mereka menghadiahkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku berhenti berdakwah, aku tidak akan berhenti, sampai Allah memenangkan dakwah atau aku binasa di jalan dakwah”.

Kedua, juru dakwah sebagai creative minority harus menjaga masyarakat (himayatul ummah) dari berbagai tipu daya dan angkara murka. Mengenai hal ini, Nabi telah membuat prediksi, misalnya, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara”. Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?” Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur mengenai urusan publik” (HR. Ibnu Majah).

Ketiga, sebagai creative minority yang harus diperjuangkan para dai adalah menjaga negara (himayatuddaulah) dari rongrongan kaum kapitalis yang liberalis dan kaum sosialis yang materialis. Dalam konteks ini, dakwah ekonomi menemui tantangan utamanya.

Untuk bisa bangkit dari belenggu kapitalis dan sosialis, kita justru harus belajar dari mereka baik dalam konteks perbankan, elektronik, otomotif, kedokteran, dan juga militer. Maksudnya kita tidak harus melulu jadi sasaran pasar produk mereka. Kita harus berubah dari mengimpor produk jadinya kepada mengimpor filosofinya agar kita bisa mandiri dan menggunakan produk anak negeri.

Semua itu bisa dilakukan oleh kelompok creative minority dengan tetap melakukan silaturahmi, bersinergi, dan berkoraborasi dengan creative minority lain dalam disiplin ilmu dan perjuangan yang beraneka rupa.

Berita Terkait

HEBOH !! 20 Tahun Karya Wali Kota yang di usung PKS membuahkan karya seperti Gunung Everest
Inspirasi Berpolitik dari Sang Guru
Madina Muharram Festival 1446 H, Ramah Keluarga, Beribu Manfaat
Komunikasi Organisasi Sebagai Pilar Utama Kesuksesan Perusahaan
Pemanfaatan Teknologi Untuk Meningkatkan Komunikasi Organisasi
Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif Untuk Peningkatan Kinerja Organisasi
Membangun Gaya Kepemimpinan Efektif dengan Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi Sebagai Faktor Penentu Kesuksesan

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:31

Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Parung Bogor adakan kegiatan Seminar Penguatan Nilai – Nilai Kepesantrenan bersama Motivator Pendidikan

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:30

Dirgantara AIA Tour Travel Rajanya Tour Travel Depok

Minggu, 1 Desember 2024 - 19:24

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan kegiatan Perfotoan Untuk Dokumentasi Pondok & Mengabadikan Kenangan Santri

Minggu, 1 Desember 2024 - 13:47

Hitungan Real Count Tingkat Kecamatan Supian-Chandra Menang 53 Persen Dalam Pilkada Kota Depok

Minggu, 1 Desember 2024 - 09:23

Dr Awaluddin Faj, M.Pd Launching Buku Promosi Sekolah “Cara Unik Promosi Sekolah” Tahun 2024

Sabtu, 30 November 2024 - 21:16

Ratusan Ulama, Kyai dan Ustadz se-Kota Depok Gelar Tasyakuran Kemenangan Supian – Chandra

Sabtu, 30 November 2024 - 21:14

Selisih Suara Sangat Jauh dan Tak Mungkin Terkejar, Supian-Chandra Siap-siap Dilantik

Sabtu, 30 November 2024 - 20:33

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago adakan seminar Parenting “Mendidik Anak di Era Digital” Bersama Motivator Pendidikan

Berita Terbaru

Berita

Dirgantara AIA Tour Travel Rajanya Tour Travel Depok

Selasa, 3 Des 2024 - 09:30