SiaranDepok.com – Remaja yang di duga komplotan Gangster di Depok kini terus makin berulah.
Mereka yang masih bisa di bilang rata-rata anak remaja ini terus berulah dan komplotan gangster ini dikabarkan menyerang warga lantaran kesal karena kalah tawuran dengan komplotan lain.
Hingga saat ini Polisi masih mengejar sejumlah komplotan gangster remaja yang masuk kedalam daftar pencarian orang (DPO) karena terlibat penyerangan warga di Pancoran Mas, beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga : Ganda Campuran Lolos, Ginting dan Jonathan Christie Malah Lose – Siaran Depok
Pada saat ini juga sudah ada total yang diamankan saat ini 8 orang. “Pelaku yang ada di lokasi 14 orang. Sisanya sedang kita cari,” kata Kapolrestro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar, pada Kamis 10 Maret 2022.
Saat kejadian tersebut pula, polisi langsung menangkap 4 pelaku. Dan kemudian, dilakukan pendalaman dan kembali mengamankan dua orang selanjutnya dua orang lagi.
Dari 8 pelaku yang diamankan, bahwa ada tiga di antaranya eksekutor yang di membacok warga. “Kita sedang mencari tiga lainnya yang melakukan pembacokan pada warga,” jelasnya.
Bahwa peristiwa ini bermula ketika gangster tersebut baru saja pulang akibat kalah tawuran dengan komplotan lain.
Di tengah jalan mereka melihat ada beberapa warga yang sedang duduk dan komplotan gangster tersebut langsung melakukan penyerangan kepada para warga tersebut.
Akibatnya, tiga warga terluka yaitu Sumarto, Ihwan Ampulembang, dan Imam Sudiro. Korban dibacok oleh pelaku. “Mereka salah sasaran menyerang warga hingga ada tiga yang terluka,” jelasnya.
Kini delapan pelaku tersebut yang diamankan rata-rata masih remaja yang berusia 17-19 tahun. Mereka juga masih ada sekolah dan ada yang sudah bekerja.
Gangster ini tergabung dalam T2CR atau Geng Tanjok, Casino, dan Kresek. Mereka saat itu janjian tawuran dengan Geng Turki.
Mereka juga membawa senjata tajam untuk tawuran seperti celurit dan parang yang dibeli seharga Rp165 ribu. “Ada juga yang mereka buat sendiri sajamnya dan sudah kami amankan sebagai barang bukti,” ujar Imran.
Pihaknya sudah melakukan antisipasi agar hal serupa tidak terjadi dengan mengubah pola patroli. Biasanya remaja ini tawuran sekitar pukul 02.00-04.00 WIB. “Jadi kita perbanyak personel bergantian antara personel polres dan polsek. Dan itu terbukti beberapa tawuran bisa digagalkan. Malam minggu itu ada dua yang digagalkan, semalam dua, ada 4 jadinya,” katanya.
Dia juga sudah memetakan sejumlah titik rawan tawuran di Depok seperti di Pancoran Mas, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, serta Bojonggede.