Kemuliaan Islam Vs Buzzer Dan Pembenci Islam

- Reporter

Jumat, 18 Februari 2022 - 09:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Dindin Machfudz
Jurnalis Senior, Tim Penulis Buku Melacak Sejarah PWI Jabar

SEMENJAK awal Islam di abad ke-7 Masehi di Tanah Suci Mekah Al-Mukarromah, figur atau sosok yang sengit membenci Islam dan Rasul Utusan Allah beserta Umatnya, sudah gentayangan. Bagaikan kulit dengan kutil. Hidung dengan upilnya. Sekurangnya sebut saja Trio Abu, yaitu Abu Jahal alias Bapak Kebodohan, Abu Lahab alias Bapak Api Neraka, dan Abu Sufyan yang kemudian insyaf dan menjadi Muslim serta ikut berperang dalam pasukan Islam setelah peristiwa pembebasan Mekah tahun 630 Masehi.

Lantas, jika di masa kiwari atau era digital ini masih muncul pula para BuzzerRp atau Haters yang lapar yang hobinya atau mata pencahariannya ‘membuli’ Islam beserta Umat dan Ulamanya, ya, kita anggap jamak saja. Tengok saja sejarah pembantaian terhadap Muslim di Bosnia, Myanmar, Cina, India, Jerusalem saat perang Salib abad ke 11 dan 12 Masehi, dan serbuan kaum Barbar Mongol pimpinan Jenghis Khan ke Baghdad di masa Dinasti Abassyiah yang tidak menyisakan satu pun orang Muslim, dan Dekrit Granada di Spanyol yang membantai dan memaksa Muslim yang tersisa untuk murtad dan memeluk agama lain oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella abad ke 16 – 17.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rangkaian kelam itu menunjukkan realitas atau bukti nyata atas kebencian rasialis terhadap Islam. Ditambah lagi sekonyong-konyong muncul stigma negatif yang dipaksakan yang entah dari mana datangnya bahwa : Islam itu agama teroris. Sebuah praktik jahat dan bejat sebagai “turunan” dari Islamphobia yang dicanangkan secara global oleh Amerika Serikat yang mengklaim sebagai bangsa beradab.

Buat dunia Islam, menjadi korban genosida tampaknya menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan panjangnya. Bagaikan kulit ‘glowing’ dengan kutil tadi. Padahal Sejarah telah membuktikan secara eksplisit dan empirik bahwa Dunia Muslim dan Peradaban Islam sudah berkontribusi besar kepada Peradaban Manusia khususnya di bidang Ilmu Kedokteran, Kimia, Fisika, Matematika, Aljabar, Optik, Antariksa, Kelautan, Filsafat, Sejarah, Logika, Hukum, Arsitektur, Musik, Tasawuf, Militer yang diajarkan oleh Jenderal jenius Khalid bin Walid yang bergelar “Saifulloh” atau Pedang Allah dan Sultan Muhammad Al-Fatih yang membebaskan kota Konstantinopel di abad ke-15 Masehi dalam usia belia dalam usia 21 tahun, serta Tata Kelola Pemerintahan yang baik alias GCG melalui Ilmuwan-ilmuwan masyhur Ibnu Sina, Ibnu Farabi, Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi, Imam Al-Gazali, Al-Kindi, Jabir Al-Hayyan, Ibnu Al-Nafis, Al-Jahrawi.

Ada pun di bidang Pemerintahan dan Militer, Islam mengajarkan kepiawaian strategi perang melawan pasukan tempur andal dan berpengalaman, yaitu Romawi dan Persia yang membikin mereka ampun-ampunan dan kalah total. Selain itu pasukan Islam berpegang teguh kepada prinsip pokok : Menang atau Mati Syahid, Pantang Mundur, Pantang Menyerah. Karenanya tak pernah terbetik kabar ada pasukan Muslim yang ditawan musuh. Selain itu pasukan Islam melindungi anak-anak, perempuan, para lansia, tanaman sedang berbuah ranum atau hewan piaraan. Dalam deretan ini kita kudu menyebut para Jenderal Jenius dan Panglima Perang Muslim yang tangguh : Khalid bin Walid si Pedang Allah, Saad bin Abu Waqqash, Amir bin Ash, Zaid bin Haritsah, Jafar bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di perang – perang pasca Uhud, dan tentu saja Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khathab, Abu Bakar as-Siddiq di perang Badar dan Perang Uhud. Juga Sultan Salahuddin Al-Ayyubi yang membebaskan Jerusalem pasca Perang Salib tanpa setetes darah pun, Sultan Muhammad Al-Fatih dari Turki Usmani yang membebaskan kota Konstantinopel pada 29 Mei 1453 dengan patriotik dan jenius, yaitu menggotong puluhan Armada perangnya dari laut ke atas bukit dan hutan sekeliling istana Konstantinopel dikarenakan lautnya sudah dipasangi ranjau berupa rantai besi oleh pihak musuh. Di dalam negeri pun, otoritas pemerintahan Islam berhasil menundukkan dan mengusir pasukan Yahudi yang telah berkhianat dengan bersekongkol dengan kaum Musyrik Mekah pasca Perang Khandaq.

Pemerintahan Islam yang berpusat di kota Madinah tahun 622 ditegakkan berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah dan Piagam Madinah 623. Sebuah Piagam Kontitusi yang terbilang paling jenius, al-haq, otentik, humanis, lugas, jelas, demokratis, visioner. Mendahului piagam-piagam sejenis yang pernah dibuat di dunia. Sebuah pemerintahan yang khas, unik, Islami. Beda dengan bentuk Kerajaan. Beda pula dengan konsepsi Republik versi Yunani.

Meski demikian moncernya prestasi yang ditorehkan Islam dalam peradaban dunia dan kemanusiaan, adalah hal yang wajar jika masih ada oknum atau seseorang yang kadung membenci Islam. Boleh jadi dikarenakan kedunguan atau iri hati atau dengki yang tiada berbatas. Di samping itu kita mencatat pula pihak yang tadinya membenci tiba-tiba saja berbalik mencintai Islam dan menjadi Mualaf. Baik itu Ilmuwan, politisi atau ulama agama lain. Sebut saja Jozan van Klaveren dari partainya pimpinan Geert Wilders pembenci Islam tulen, Terry Holsbrooks Jr Polisi Militer Amerika yang menyaksikan penyiksaan terhadap tawanan Muslim, Daniel Streech aktifis partsi SVP Swiss, Ilmuwan Prof William Brown, Maurice Bucaaille.

Itu pertama. Kedua, lazimnya seseorang atau pembenci Islam itu secara eksplisit dan implisit mengakui akan kelebihan dan keunggulan Islam. Ringkasnya, mereka membuli atau menista kepada sesuatu yang posisinya serba di atas dirinya. Lalu dia pun berbuat gaduh, onar dan makar liwat media sosial.
Ketiga, motif para pembenci Islam BuzzerLapar dan Haters ini mencari keberuntungan, yaitu fulus atau jabatan komisaris BUMN.

Walhasil, prestasi dan reputasi Islam sudah teruji secara shahih di segala bidang dan ilmu pengetahuan termasuk akhlak. Sebab ajaran dan konsep dasar serta nilai-nilai Islam sudah sempurna dan paripurna sebagaimana Allah tegaskan dalam QS Al-Maidah : 3 yaitu :
“Pada hari ini orang-orang kafir telah berputus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu ..” Ada pun misi atau inti ajaran Islam adalah : Rahmatan Lil-alamin. Islam adalah ‘inheren” dengan manusia yang diciptakan Allah. Islam lahir di Arab untuk meng-Islam-kan bangsa Arab dari kejahiliahan. Islam lantas datang ke Afrika tiada lain untuk meng-Islam-kan bangsa Afrika. Islam datang ke Eropa untuk meng-Islam-kan bangsa Eropa. Islam datang ke Amerika untuk meng-Islam-kan Amerika. Islam datang di Indonesia untuk meng-Islam-kan Indonesia, bukan sebaliknya meng-Indonesiakan-Islam. Sebab Islam itu agama sekaligus peradaban yang membawa manusia ke jalan terang dengan limpahan barokah Allah baik di dunia maupun di akhirat.

Tentang sosok Nabi Muhammad SAW, Allah tegaskan : “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur,” QS Al-Qalam : 4. Sejarawan Michael Hartz dengan jujur mengatakan Nabi Muhammad adalah “sosok manusia paling berpengaruh” di bumi ini. Sepak terjangnya telah mempesona dan menyihir 1,5 miliar penghuni bumi untuk mengikuti dakwah dan ajaran Islamnya dalam tempo singkat saja, yaitu 14,5 abad sejak abad ke-7 Masehi yang silam.

Khusus di Indonesia, Islam datang dengan damai dibawa oleh para saudagar Arab dari Timur Tengah yang bertransaksi komoditas rempah-rempah yang menjadi primadona di abad ke-14 atau bahkan jauh sebelumnya. Dari Kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil, maaf nama Indonesia belum ada, juga belum ada nama Nusantara atau Hindia Belanda, komoditas rempah-rempah ini dibawa dan dijual di pasar Eropa untuk bumbu masakan dan pengawet. Lama-lama dikarenakan laku keras, bangsa Spanyol dan Portugis mencari sendiri sumbernya di Kepuluauan Sunda ini. Kemudian Spanyol menjajah setelah berperang lawan Kerajaan Islam Tidore dan Ternate di belahan Timur di abad 16. Sementara Portugis berperang melawan Kerajaan Islam Samudera Pasai yang pernah dikunjungi penjelajah Islam Ibnu Batutah di abad 16. Lalu berlanjut ke penjajahan VOC tahun 1600-an dan berlanjut penjajahan Kolonialis Belanda. Di masa ini Politik Islam dan Pendidikan Islam ditekan dan dimarginalkan (Yudi Latif, Inteligensia Muslim dan Kuasa, 2005, Disertasi Doktoral, dan Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah, 2015).
Nah, Alfa-Omega, jika para Buzzer pembenci Islam itu yang notabene mengaku Islam juga masih lapar dan membuli Islam, kita memandangnya sebagai “kutil” saja. Dikasih salep cap Onta saja, salep top sewaktu kita siswa Sekolah Rakyat (SR) tahun 1960-an, kutil-kutil itu bakal musnah terbakar. Hehehe … **

Berita Terkait

Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago
Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok
Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Depok Apresiasi Kegiatan Forum Renja Disporyata Kota Depok Gelar Forum Renja Tahun 2025
Geliat Ramadhan Masjid Al Madeena, Student One Islamic School
Primago Studio Tawarkan Jasa Video Company Profile Bagi Lembaga Pendidikan & Pesantren
PKBM Primago Indonesia Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2025-2026
Awaluddin Faj, Perintis Bimbel Masuk Gontor Yang Profesional Hingga Menjadi Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 19:53

Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:35

Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:10

Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:37

Alhamdulillah, Walikota Depok Supian Suri Melantik dan Mengukuhkan Pengurus MUI Depok, Siap Jaga Keharmonisan dan Layani Umat

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:22

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Depok Apresiasi Kegiatan Forum Renja Disporyata Kota Depok Gelar Forum Renja Tahun 2025

Selasa, 11 Maret 2025 - 22:49

Lantik Ketua PKK dan Posyandu Kabupaten/Kota se-Jabar, Siska Ajak Sukseskan Visi Jabar Istimewa

Senin, 10 Maret 2025 - 20:35

Geliat Ramadhan Masjid Al Madeena, Student One Islamic School

Minggu, 9 Maret 2025 - 14:47

Warga Cimanggis Keluhkan Adanya Pungli Saat Uji KIR

Berita Terbaru