SiaranDepok.com – Capek? Kita semua mengetahui rasanya. Merasa rongseng, pening, dan malas. Kemungkinan Anda kekurangan tidur. Tetapi apa itu tidur yang “cukup”? Dan lebih penting lagi, apakah kita dapat “mengejar ketinggalan tidur”?
Meskipun fungsi tidur masih diperdebat oleh ilmuan, kita mengetahui bahwa kita perlu tidur untuk berfungsi dengan baik. Lagipula, kita menggunakan sekitar 24 tahun dari masa hidup kita untuk tidur, tidur seharusnya penting.
Ilmuwan telah menguji berapa banyak jam yang diperlukan untuk tidur, dengan menugaskan kelompok-kelompok dengan 4,6, dan 8 jam tidur selama beberapa hari. Setelah 14 hari, mereka yang tidur selama 8 jam menunjukkan hanya sedikit isu penyimpangan perhatian Tetapi, mereka yang tidur selama 6 atau 4 jam menunjukkan penurunan yang mantap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga : Ada Lithium Di Lumpur Lapindo, Sebuah Harta Karun Buat Indonesia – Siaran Depok
Faktanya, setelah 2 minggu, kelompok yang tidur selama 6 jam menunjukkan waktu reaksi yang sama dengan orang yang konsentrasi alkohol darah berada di 0,10%, yang dianggap mabuk secara hukum. Yang tidur selama 4 jam kadang-kadang tertidur saat melakukan ujian kognitif.
Dalam kedua kelompok tersebut, fungsi otaknya menurun secara perlahan-lahan. Ilmuwan telah memberi nama efek ini sebagai “hutang tidur”. Jadi, apa kita dapat sembuh darinya? Setelah satu atau dua malam dengan sedikit tidur, penelitian menunjukkan bahwa tubuh dan otak bisa sembuh setelah beberapa malam tidur nyenyak.
Tetapi, kurang tidur pada jangka yang panjang dari skala mingguan hingga bulanan, penyembuhan dari fungsi kognitif memerlukan waktu tidur yang lebih lama. Pada jangka waktu bulanan hingga tahunan, kita tidak tahu jika fungsi otak dapat sepenuhnya diperbaiki atau jika dapat melakukan kerusakan permanen.
Secara paradoks, setelah mengalami kekurangan tidur kronik, kecapekan Anda atau kantuk Anda dapat mendatarkan, yang berarti Anda menjadi kurang peka terhadap gangguan obyektif Anda. Jadi, seberapa banyak tidur yang diperlukan? Banyak penelitian sering menunjukkan bahwa diperlukan 7-8 jam untuk tidur.
Selain masalah-masalah kognitif, mereka yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami sakit jantung, obesitas, diabetes, dan 12% kemungkinan lebih tinggi untuk meninggal.
Tetapi, mereka yang tidur selama lebih dari 8 jam juga menunjukkan kemungkinan lebih tinggi dari sakit jantung, obesitas, dan kemungkinan 30%lebih tinggi dari sakit jantung. Jadi kebanyakan tidur juga berbahaya.
Tetapi variasi juga tentu saja berada. Dan genetika kita juga mempunyai peran yang besar. Faktanya, mereka yang tidak terefektif dari 6 jam tidur ditemukan untuk mempunyai mutasi dari sebuah gen
Saat ilmuwan merekayasa genetika tikus untuk mempunyai gen ini, tikusnya dapat bangun selama 1.2 jam lebih dari tikus biasa. Ternyata, orang yang mempunyai gen ini dapat tidur jauh lebih nyenyak daripada mereka yang tidak mempunyai.
Jadi, sementara menjadi hal penting untuk mengetahui rata-rata ideal untuk tidur, biarlah tubuh dan otak memikirkannya untuk Anda. Lagipula, tidak ada satu ukuran sepatu yang pas untuk semua orang.
