Siarandepok.com– Vaksinasi Covid-19 di Depok, Jawa Barat, belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama kaum buruh, banyak yang mengaku belum menerima vaksinasi Covid-19 sampai saat ini.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Kota Depok Wido Pratikno menganggap hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi para buruh.
“Buruh kan bekerja, seperti apa yang disampaikan Kapolri, buruh itu penghasil devisa negara. Maka dari itu diutamakan mendapat vaksinasi,” kata Wido, Senin (9/8/2021).
Wido menyebutkan, jumlah buruh di Depok mencapai kisaran 60.000 orang, yang terdaftar dalam serikat buruh serta asosiasi sebanyak 15.000 orang.
Dari jumlah tersebut, mayoritas buruh, baik yang tergabung dalam serikat maupun di luar serikat, belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dari Pemerintah Kota Depok.
“Buruh harusnya masuk ke dalam kategori yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. Ini kami (buruh) belum mendapat perhatian dari Pemkot Depok,” ujar dia.
Sebagai informasi, capaian vaksinasi Covid-19 di Depok baru mencapai sekitar 20 persen untuk dosis pertama dan 11 persen untuk dosis kedua, hal tersebut berdasarkan dengan data Dinas Kesehatan yang diperbarui pada Sabtu (7/8/2021).
Jika dilihat secara detail berdasarkan kelompok penerima, vaksinasi Covid-19 di Depok cukup timpang.
Kategori petugas pelayan publik yang progresnya sudah mencapai hampir 190 persen untuk dosis pertama, mengalahkan tenaga kesehatan di kisaran 120 persen.
Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama bagi lansia di Depok baru sekitar 27 persen, masyarakat umum dan rentan sekitar 7,28 persen, remaja sekitar 6,75 persen.
Total, Depok menetapkan sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 1.613.557 orang.
Wali Kota Mohammad Idris menargetkan 50 persen dari jumlah sasaran itu telah divaksinasi Covid-19 per akhir Agustus 2021.
(Rohmat)
Komentar