Siarandepok.com- Masyarakat seluruh dunia kini tengah dikhawatirkan dengan teror virus korona yang terjadi pertama kali di Wuhan, Tiongkok. Sejak semalam tercatat sudah 56 jiwa meninggal akibat virus mematikan tersebut. Kemarin (26/1), dua orang pasien diduga terkena virus korona masuk ruang isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Berdasarkan informasi yang diterima, pasien WNA ini baru pulang dari Tiongkok dan mengalami gejala virus korona. Dengan ada laporan peristiwa tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok sudah mulai mengantisipasi untuk warga Depok.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk mengatisipasi munculnya wabah virus korona di Depok. Pihaknya juga sudah menyiapkan satu rumah sakit (RS) untuk berjaga-jaga menampung jika nanti ada pasien dengan gejala virus korona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk pasien korona jika terdeteksi di Depok akan dirujuk ke RS Sulianti Suroso Jakarta,” kata Novarita, Minggu (26/01/2020).
Novarita mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan yang menyebutkan warga Depok terkena virus korona. Namun, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan akan munculnya penyakit mematikan tersebut.
“Hingga saat ini belum ada, kami sudah instruksikan ke seluruh puskesmas di Depok menggalakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), ke masyarkat agar terhindar dari penularan virus ini,” jelasnya.
Meskipun belum ada laporan masyarakat Depok terkena penyakit tersebut, dia menyarankan masyarakat untuk tetap menjaga kondisi tubuh, agar tetap prima. Seperti yang kita ketahui virus korona lebih mudah menjangkit orang dengan daya tahan tubuh yang rendah. “Mudah – mudahan di Depok tidak ada penyakit ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan membuat surat edaran (SE) untuk warganya mengenai penyakit korona. Namun, Nova belum menjelaskan poin apa saja yang akan tertera dalam surat edaran tersebut. “Surat edaran masih diproses, mungkin besok (hari ini) sudah terbit,” terangnya.