Siarandepok.com – Hingga Jumat pagi 27 September 2019 pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Kairatu berkekuatan M=6,5 yang terjadi kemarin 26 September 2019 menunjukkan telah terjadi 239 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo terbesar M=5,6 dan terkecil M=3.0. Adapun gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 41 kali dalam berbagai variasi magnitudo.
“Gempa Kairatu berkekuatan M=6,5 merupakan gempa tipe 1 yaitu yaitu tipe gempa utama yang didahului oleh serangkaian gempa pendahuluan (foreshocks) kemudian terjadi gempa utama (main shock), selanjutnya diikuti oleh serangkaian gempa susulan (aftershocks),” ungkap Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa sebelum terjadi gempa M=6,5 di Kairatu Selatan sudah terjadi rentetan aktivitas gempa berkekuatan kecil yang merupakan gempa pendahuluan. Aktivitas ini mirip seperti kalau kita mau mematahkan kayu, perlahan-lahan ada retakan-retakan kecil sebelum benar-benar terpatahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peta seismisitas Maluku menunjukkan bahwa di sekitar episenter gempa utama terdapat klaster pusat gempa dengan magnitudo antara 1,5 – 3,5 sebanyak 30 kali sejak 28 Agustus 2019. Ini bukti bahwa gempa Khairatu M=6,5 didahului oleh gempa pembuka.