Bijak Menyikapi Drama Koalisi dan Oposisi

- Reporter

Selasa, 30 Juli 2019 - 22:09

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Zainuddin )*

Akhir – akhir ini setelah pertemuan rival politik Prabowo dengan Jokowi dan Megawati, masyarakat mendapatkan tontonan yang menarik, mulai dari bertemunya Prabowo dan Jokowi di MRT. Sampai dengan diplomasi Nasi goreng ala Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.
Pemandangan tersebut seakan menunjukkan yang tadinya lawan menjadi kawan, hingga akhirnya masyarakat pun berspekulasi dan bertanya – tanya, kemana arah koalisi maupun oposisi dalam pemerintahan Jokowi untuk 5 tahun kedepan.
Hal ini menunjukkan hingar bingar politik yang tadinya adem lalu menghangat kembali, setelah KPU dan MK memutuskan untuk menolak semua gugatan BPN Prabowo – Sandiaga, para elit partai seakan sedang menunjukkan akrobat politis yang makin seru jelang penentuan susunan Kabinet oleh Presiden terpilih Jokowi.
Akrobat politis ini seakan menunjukkan bahwa beberapa politisi “mengharapkan” jatah kursi menteri karena parpol tersebut telah mendukung junjungannya, namun sekali lagi tentu tidak sopan kiranya mendukung calon pemimpin untuk bisa mendapatkan jatah menteri, hal ini tentu saja dipertanyakan ketulusannya dalam memberikan dukungan kepada Capres yang diusungnya.
Rahasia umum dalam ranah politik adalah ‘tidak ada kawan sejati, tidak ada lawan abadi, yang ada kepentingan bersama. Oleh karena itu saat ini masyarakat tengah menebak – nebak siapa kawannya siapa, hal ini terbukti dari adanya pertemuan Gondangdia yaitu beberapa ketua dan elit 4 partai pendukung Jokowi (kubu koalisi) minus PDIP, yang kemudian disusul pertemuan Gondangdia Jilid 2 antara Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dimana pada saat bersamaan di Jalan Tengku Umar dan juga pertemuan antara Megawati dengan Prabowo, 2 pertemuan pada saat yang bersamaan ini bisa dikatakan istimewa, karena dilakukan oleh para pihak yang berlawanan ketika perhelatan Pilgub DKI Jakarta maupun ketika pemilu yang lalu.


Dalam peta politik tidak ada kata kebetulan atau tidak disengaja, sebagaimana jawaban elit politik ketika menjawab pertanyaan awak media, pertemuan gondangdia Jilid 1, dikatakan untuk merayakan ulang tahun pimpinan partai Nasdem Surya Paloh, kemudian jilid kedua, dikatakan karena Anies Baswedan sudah lama ingin bertemu, namun baru sempat pada waktu itu.
Tentunya secara bersamaan dengan pertemuan di Teuku Umar, oleh karenanya masyarakat pun berasumsi, jika dulu terdapat 2 kubu sekarang bertambah menjadi kubu gondangdia dan kubu tengku umar.
Kemunculan kubu baru tersebut dikuatkan oleh pernyataan para tokoh kubu masing – masing, Megawati mengatakan bahwa dalam kabinet Presidensiil tidak ada koalisi ataupun oposisi, sedangkan kubu gondangdia menyatakan bahwa penambahan peserta koalisi akan mengurangi soliditas koalisi pendukung pilpres, dari statement para elit parpol ini, makin jelas akan adanya perubahan peta koalisi maupun opossi.
Sehingga pihak oposisi mungkin berharap ingin berkuasa, sedangkan kubu koalisi merasa khawatir kehilangan jatah kursi di kabinet, sepanjang semua untuk kepentingan bangsa dan negara, kita tinggal serahkan pada Presiden terpilih Joko Widodo untuk menentukan mana yang sekiranya akan diberi amanah sebagai menteri dalam kabinetnya.
Pada kesempatan berbeda, Jokowi juga sempat menyebutkan kriteria calon menteri yang diinginkan, antara lain, memiliki jiwa kepemimpinan, pekerja keras, memiliki kapasitas untuk menjalankan program pemerintah dan berintegritas.
Diketahui pula bahwa PPP juga belum mengusulkan nama – nama calon menteri, Sekjend PPP Asrul Sani menyatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan nama – nama calon menteri setelah diminta oleh Presiden Joko Widodo.
Jika tidak mendapatkan kursi, tentu kita tidak bisa menyalahkan Jokowi semata, karena Menteri merupakan wewenang presiden yang memilih dan mencopotnya dari jabatannya. Kalau tidak kebagian kursi tentu masih banyak toko meubel yang menjual aneka kursi yang bagus.
Tentu akan menjadi sesuatu yang elok jika Parpol nantinya akan berebut jatah kursi. Presiden Jokowi dalam kesempatan pembubaran TKN juga telah menghimbau agar pendukungnya tetap kompak.
Sehingga tak perlu ada saling cemburu jika dalam kabinet nanti pembagian kursi tidak sesuai dengan harapan para elite partai politik.
Tapi bukan berarti Jokowi tidak menerima usulan calon menteri dari partai koalisinya, sehingga jika nanti Jokowi meminta usulan nama menteri, silakan ajukan saja asal tetap legowo misal tidak dipilih untuk menduduki jabatan di kementrian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

)* Penulis adalah pengamat sosial politik

Berita Terkait

Kaper Kemendukbangga Jawa Barat Pimpin Apel Siaga Genting
Tidak Hanya Speak Up, Kowar-Kowar juga Gelar Diskusi Terbuka Tentang Aktivispreneur
Gratis Untuk Anak Yatim, Pesantren Leadership Primago Sekolah Pencetak Pemimpin Masa Depan
Pembangunan Gedung SMP VIS Student One On The Track, Kini Masuki Tahap Pengecoran Kolom Struktur
Ketua PWNU Jateng Gus Rozin Apresiasi Ponpes Darul Amanah Dalam Menyiapkan Santrinya Untuk Terjun Ke Masyarakat
FORBIS IKPM GONTOR GELAR RAKERNAS 2025, Upaya Meningkatkan Sinergi Dan Kontribusi Alumni Untuk Ekonomi Keummatan
Mentoring dan Coaching 2.0 : Strategi pencapaian target Quick Wins Kemendukbangga di Jawa Barat Jawa Barat
Guru Student One Ikuti Pelatihan Penanganan Emotional Disorder

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:28

Gedung SMP VIS Student One Mulai Bertumbuh, Siap Memberikan Fasilitas Terbaik Bagi Siswa-siswinya

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:26

Lantik Petugas Lapangan: Dadi Dorong Untuk Sukseskan Quick Wins

Selasa, 4 Februari 2025 - 08:13

Kaper Kemendukbangga Jawa Barat Pimpin Apel Siaga Genting

Senin, 3 Februari 2025 - 14:00

Tidak Hanya Speak Up, Kowar-Kowar juga Gelar Diskusi Terbuka Tentang Aktivispreneur

Senin, 3 Februari 2025 - 13:13

Rumah Hijabers Jual Baju Lebaran Muslim & Muslimah Anak & Dewasa di Kota Depok

Senin, 3 Februari 2025 - 09:51

Kwarran Limo Sebut Gerakan Pramuka PKBM Primago Indonesia Jadi Pilot Projek Gugus Depan di Kecamatan Limo Depok

Senin, 3 Februari 2025 - 09:49

Ketua Forum Komunikasi PKBM Kota Depok Bapak Naimun, SE. MM Sebut PKBM Primago Depok Pelopor Kegiatan Pramuka INKLUSI di PKBM se Kota Depok

Sabtu, 1 Februari 2025 - 19:28

Walikota Kota Depok Dr KH Mohammad Idris Apresisi Kegiatan Latihan Gabungan Kepramukaan bagi Individu Berkebutuhan Khusus (IBK) yang di gagas oleh PKBM Primago

Berita Terbaru