ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siarandepok.com – Moda Raya Terpadu (MRT) telah dibangun di Jakarta oleh pemerintah. Dalam pembangunannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin warga sadar bahwa Jakarta adalah ibu kota kelompok negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN lewat penamaan stasiun MRT ASEAN. Hal ini juga disebut memiliki nilai ekonomi.
Pernyataan itu dikatakannya saat meresmikan secara simbolis perubahan nama Stasiun Sisingamangaraja menjadi Stasiun ASEAN.
“Jakarta adalah ibukota ASEAN dan kita ingin agar semua masyarakat di Jakarta memiliki kesadaran bahwa kita ini adalah ibukota ASEAN dan begitu banyak pertemuan-pertemuan kerjasama Asia Tenggara yang punya potensi untuk diselenggarakan di Jakarta,” kata Anies, di area peron stasiun, Jakarta, Rabu (10/4).
Pada kesempatan itu, hadir pula Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Mochammad Fachir, serta perwakilan tetap negara-negara ASEAN.
Anies juga berharap dengan penamaan stasiun ini menguatkan komitmen Indonesia untuk berperan regional serta menjadi tuan rumah yang baik bagi masyarakat Asia Tenggara.
“Ada 1.600 pertemuan di Asia Tenggara. Tadi disebutkan 300 [ajang] diselenggarakan di Jakarta. Nah, kita di Jakarta adalah tuan rumah dan harapannya dengan nama ini kita menjadi sadar atas peran yang kita miliki,” ujar Anies.
Di tempat yang sama, Fachir mengatakan persemian nama ini untuk menampilkan profil Jakarta sebagai Ibukota Asean.
Kemudian, Fachri mengatakan selain menampilkan profil penamaan ini juga memiliki nilai ekonomi tersendiri. Ia mengaku senang dengan adanya MRT ini nantinya para delegasi disarankan untuk menaiki MRT.
Fachri juga menjelaskan bahwa Asean adalah komunitas yang saling memberikan manfaat karena itu kita sebut sebagai perasaan bersama.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa MRT bukan hanya sebagai alat pemindahan warga, namun harus menjadi alat pemersatu bagi seluruh jajaran pemerintah maupun masyarakat.
Penulis : Inggiet Yoes
Editor : Muthia Dewi Safira