Siarandepok.com – Bank Indonesia (BI) menilai rupiah sejak 1 Januari 2019 hingga 21 Februari 2019 cukup stabil. Meski begitu, Pihak BI menilai rupiah masih terlalu murah atau undervalue.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI menunjukkan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.465 per dolar AS pada awal tahun ini. Rupiah terus menguat ke kisaran Rp14.000-14.100 per dolar AS sampai hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, rupiah sempat menginjak kisaran Rp13.900 per dolar AS pada pertengahan bulan ini. “Nilai tukar rupiah terus bergerak sesuai dengan mekanisme pasar, tapi rupiah masih undervalue, karena ada potensi penguatan rupiah yang terbuka,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Gedung BI, Kamis (21/2).
Menurut Perry, nilai tukar rupiah masih bisa lebih menguat dari posisi saat ini karena aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke tanah air cukup menjanjikan. Tren capital inflow bahkan sudah terjadi sejak kuartal IV 2018.
Tercatat, capital inflow mencapai US$12,5 miliar pada periode tersebut. Meski secara keseluruhan, capital inflow sepanjang 2018 hanya sekitar US$9,3 miliar. Namun, tren masuknya aliran modal asing terus berlangsung sampai saat ini.
“Aliran modal asing pada Januari 2019 tercatat sebesar US$2,2 miliar dan terus terjadi pada Februari 2019,” ungkapnya.
Penulis: Adista
Editor : Muthia Dewi Safira
