Siarandepok.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menargetkan perkembangan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di akhir tahun ini dapat mencapai 55%. Pengerjaan ini dapat dilakukan dengan cepat tahun ini, lantaran karena proses pembebasan lahan sudah mencapai 90%.
Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019, di Kementerian BUMN, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan, tahun ini mereka akan mengejar pengerjaan jalur kereta cepat ini. Urutan pekerjaannya dimulai dari pondasi, dudukan rel, rel lewat terowongan, terowongan jadi, dan rel kemudian akan masuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial tidak harus selesai sekaligus karena bisa dilakukan secara parsial, hal ini karena penuntasan pembebasan lahan untuk fasilitas umum dan sosial memerlukan nergosiasi dengan masyarakat setempat.
“Seperti masjid atau sarana olahraga, itu bisa dilakukan secara bertahap. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama bisa selesai,” ujar Tumiyana.
Ada pun, konstruksi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) baru saja mendatangkan alat bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) dari Tiongkok. Mesin yang panjangnya mencapai 16 meter ini akan digunakan untuk mengebor di KM 1 Halim untuk menyambung ke seberang tol dengan panjang sekitar 800 meter.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyetujui pengalihan beberapa lahan miliknya untuk pembangunan infrastruktur yang masuk dalam proyek startegis nasional (PSN). Salah satu infrastrukturnya yaitu kereta cepat.
Aset TNI Angkatan Darat yang dialihkan untuk proyek kereta cepat yaitu Jalur Kereta Cepat Indonesia China di lahan Brigif 15 Kujang Kodam III SLW seluas 27.933 m2 di Cimahi. Aset TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma seluas 18,6 hektare yakni 14,6 hektare di Komplek Trikora dan 4 hektare di eks Cipinang Melayu.
Penulis : Nia Rusmiati Saputri
Editor : Muthia Dewi Safira
