JAKARTA – Omzet penjualan pelaku ekonomi digital di Asia Tenggara bisa tumbuh menjadi 240 miliar dollar AS pada tahun 2025. Sementara hingga tahun 2018 ini, nilainya sudah mencapai 72 miliar dollar AS.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Eddy ganefo menilai ekonomi digital ini tumbuh lebih cepat dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Asia Tenggara sudah lebih sepertiga jalan menuju target.
“Pasar e-commerce Asia Tenggara masih yang terbesar menyumbang dan diperkirakan mencapai 102 miliar dolar pada tahun 2025. 2018 adalah tahun e-commerce di Asia Tenggara, yang naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Eddy di Kadin Indonesia, Kamis (22/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain e-commerce menurut Eddy, sektor transportasi online juga cukup menarik. Omzet dari sektor ini, dengan tambahan pengiriman makanan online dalam aplikasinya telah mencapai 7,7 miliar dollar AS pada tahun 2018. Di mana, pada tahun 2025 diproyeksikan bisa mencapai hampir 30 miliar dollar AS.
“Ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga 100 miliar dollar AS pada tahun 2025,” jelasnya.
Eddy mengatakan, produk-produk kreatif harus terus menjadi penopang perekomonian Indonesia. Pesatnya kemajuan teknologi, negara-negara yang memanfaatkan teknologi digital akan dapat memperoleh keuntungan ekonomi yang signifikan.
“Pemanfaatan teknologi mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis sehingga bisa bersama-sama kita dapat berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan industri,” pungkasnya. (FKV)
