JAKARTA – Sektor swasta, khususnya korporasi besar diharapkan berkontribusi lebih banyak dalam pemberdayaan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Tanah Air. Pasalnya sektor ini merupakan tulang punggung ekonomi nasional yang bisa bertahan bahkan di saat Indonesia mengalami krisis ekonomi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Eddy Ganefo mengatakan, dalam menciptakan UKM yang kuat dan berdaya saing, sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta sangat dibutuhkan.
Sebab, lanjut dia, pelaku usaha khususnya yang berskala besar memiliki kemampuan dan jejaring untuk membantu pengembangan sektor ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk merealisasikannya, pendampingan dan pengembangan kapabilitas jangka panjang menjadi kunci. Bukan hanya dalam bentuk pelatihan dari hulu ke hilir, namun juga perlu ditindaklanjuti dengan membuka pasar untuk mereka,” ujar Eddy di Jakarta, minggu (21/10).
Ia menyatakan, dukungan Kadin Indonesia terhadap UKM hingga hari ini merupakan contoh bentuk investasi jangka panjang bagi para perusahaan.
“Dukungan yang kami berikan dapat menumbuhkan kesadaran dan semangat para peritel tradisional untuk terus mengembangkan bisnis yang mereka miliki,” katanya.
Program pembinaan Kadin terhadap UMKM yang ada di daerah ataupun di jakarta, diberikan melalui edukasi penataan toko, strategi pemasaran, dan manajemen keuangan.
”Selain best practice dari internal perusahaan, banyak pula terapan ilmu pemasaran yang dibagikan kepada para mitra, termasuk sharing session di bidang pemasaran,” tandas Eddy.
Diharapkan Kadin akan terus tumbuh menjadi ekosistem UKM yang secara nyata mampu memperkuat ekonomi kerakyatan Indonesia, menggerakkan perekonomian lokal, serta memberdayakan masyarakat sekitar.
“Ke depannya, Kadin ingin merangkul lebih banyak lagi pemangku kepentingan agar cakupan manfaat dari program pemberdayaan yang kami inisiasi bisa merata di seluruh Indonesia,” tutur Eddy.
Sementara itu, penyerapan tenaga kerja dari sektor UKM juga tumbuh dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen. Hal ini menunjukkan peran UKM semakin strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia. (FKV)
