JAKARTA – Menjadi Tuan Rumah pertemuan tahunan IMF -WB dilansir pemerintah mengeluarkan biaya yang luar biasa demi menyelenggarakan acara tersebut.
Ketua Umum Kamar Dagang dan industri (Kadin) Indonesia Eddy Ganefo mengatakan sebagian besar anggaran dari pemerintah bukan spesifik untuk acara, melainkan dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur penunjang di Bali selaku tuan rumah.
“Bapak Jokowi telah mengklarifikasi bahwa pembenahan infrastruktur yang dilakukan pemerintah itu bukan hanya akan dinikmati delegasi IMF dan World Bank saja, namun juga oleh masyarakat umum nantinya” kata Eddy Ganefo di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Eddy, Anggaran yang dipakai itu untuk memperluas Apron Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet. Artinya, setelah itu semua akan digunakan terus, dan itu bukan sesuatu yang hilang.
“Banyak keuntungan yang bisa didapatkan kita sebagai tuan rumah,”ujar Eddy.
Eddy mengatakan keuntungan lain yang diterima Indonesia datang dari kehadiran partisipan yang diharapkan mampu mendongkrak destinasi wisata di Bali yang otomatis meningkatkan devisa negara nantinya.
“Sebab, jumlah partisipan yang akan datang ke Bali demi menghadiri acara tersebut mencapai 36.000 orang,itu bukan jumlah yang sedikit,” jelasnya.
Ketum Kadin mengatakan, perbaikan infrastruktur ini akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
Ia juga mengingatkan bahwa sebetulnya pertemuan itu menjadi incaran sejumlah negara. Artinya banyak negara yang menginginkan pertemuan itu dilaksanakan di negaranya. (FKV)
