Ensiklopedi Betawi 6″Amil”

- Reporter

Kamis, 24 April 2025 - 20:59

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Masih terngiang di dalam ingatan orang Betawi segala sesuatu tentang amil. Yang paling ikonik ada dua. Pertama, setiap kali hendak memotong ayam, sebagian orang Betawi tempo dulu meminta tolong amil untuk menyembelihnya. Alasannya, bukan tidak berani. Tapi amil lebih afdhal. Karena amil adalah tokoh agama yang taat beribadah. Ada juga yang bilang agar tidak amis dagingnya dan terasa lebih lezat dimakan. Sebenarnya belum ada penelitian soal alasan ini. Hanya beredar dari mulut ke mulut saja.

Kedua, setiap ada anak muda yang kebelet pengen kawin, amil adalah orang yang pertama-tama didatangi. Orang Betawi tempo dulu sering bertanya, “Kapan ke rumah amil? Kita gambrengan saja buru-buru”. Mereka selempang muda-mudi yang sudah saling suka berlaku zina. Selanjutnya, mereka dinikahkan secara formal mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam konteks di atas, amil berfungsi sebagai pembantu penghulu pada tingkat desa atau kelurahan. Penghulu sendiri bertugas menjadi pegawai pencatat nikah. Pencatatan ini penting agar pernikahan tersebut diakui negara. Secara praksis, penghulu tidak harus menjadi petugas yang menikahkan langsung kedua mempelai di dalam atau di luar Kantor Urusan Agama (KUA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penghulu bisa mewakilkan tugas tersebut kepada naib. Naib adalah pengganti atau wakil penghulu. Sesuai makna dasarnya, yang berasal dari bahasa Arab yang artinya pengganti. Dalam tata bahasa Arab dikenal istilah naibul fa’il yang artinya pengganti fa’il (subjek kalimat).

Kendati sudah ada penghulu atau wakilnya, yakni naib, dalam prosesi pernikahan amil tetap mendampingi. Posisi amil terbilang sentral. Segala surat dan administrasi dipegang amil. Komunikasi kedua mempelai sejak pra nikah hingga saat pernikahan lebih sering dilakukan kepada amil.

Orang Betawi paham bahwa tugas amil lebih sibuk dari penghulu dan naib. Sudah kaprah ketika ada yang meninggal yang pertama kali dihubungi oleh keluarga yang berduka adalah amil. Dalam konteks ini amil bertugas melakukan pemulasaraan jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menyembahyangkan sampai menguburkan. Di kuburan, amil juga yang membaca talkin-mayit dan membaca doa.

Tak sampai di situ. Peran amil semakin gatra saat takziyah selama tujuh malam berturut-turut. Saban malam amil yang memimpin pembacaan surah Yasin dan salasilah hadiah. Kendati pada malam takziyah ada seorang kiyai, namun tetaplah amil yang memimpinnya. Kiyai biasanya memberi ceramah. Tak bisa disangkal dalam soal pernikahan dan kematian amil memegang peran sentral.

Pada malam ketujuh takziyah, lagi-lagi amil yang diminta oleh keluarga yang meninggal untuk mengatur pemberian beras fudiah (fidyah). Di kalangan masyarakat Betawi ada yang memahami bahwa shalat yang tertinggal dapat dibayar dengan fidyah. Fidyah itu dibayarkan kepada jamaah yang hadir pada malam ketujuh tersebut. Padahal tidak semua jamaah tergolong miskin. Tentu praktik seperti ini ada landasannya. Apalagi memang fikih punya seribu wajah.

Yang menarik, apabila yang meninggal adalah orang berada atau orang gedean, takziyah penuh sesak oleh jamaah. Pasalnya, pada malam terakhir itu jamaah membawa pulang besek yang berisi nasi dan lauk-pauk. Jamaah takziyah juga dibagikan sajadah dan buku surah Yasin bergambar orang yang meninggal. Besek adalah wadah kecil terbuat dari bambu. Terdiri dari dua bagian. Bagian bawahnya lebih besar dan berfungsi sebagai wadah. Sedangkan bagian atasnya berfungsi sebagai tutupnya.

Untuk menjadi seorang amil, seseorang harus fasih membaca al-Qur’an. Karena amil sering diminta untuk menjadi imam shalat berjamaah di langgar atau di masjid. Amil juga harus mampu membaca berbagai jenis doa. Seperti doa selesai shalat. Doa ini berbeda dengan doa selesai shalat taraweh dan shalat janazah. Amil harus mampu membaca doa usai pernikahan. Doa ini berbeda dengan doa khatam al-Qur’an.

Di luar itu, amil harus terampil membaca kitab maulid Nabi atau rawi. Seperti Syarafal Anam dan Barzanji. Kedua kitab maulid ini tergolong yang paling sering dibaca di kalangan masyarakat Betawi. Saking populernya, bait-bait kalimat yang berbentuk puisi itu banyak yang didendangkan di luar kepala. Amil tidak boleh sampai kepeletot saat tampil membaca rawi karena akan mengurangi kredibilitasnya.

Bagi orang Betawi, pembacaan rawi dilakukan bukan hanya pada bulan Maulid saja. Tapi juga saat kelahiran anak, ngisiin rumah, dan tasyakuran lainnya. Semua ini dipimpin oleh amil. Maka tak berlebihan kalau dikatakan bahwa tugas amil melingkupi berbagai peristiwa di tengah-tengah masyarakat Betawi, mulai kelahiran, perkawinan hingga kematian. Tugas amil seolah dari pagi ke pagi lagi. Tak ada jam kerjanya. Mungkin sesuai arti kata “amil” itu sendiri, yakni pekerja.

Jabatan amil memang tidak sementereng naib dan penghulu. Tapi amil sangat dibutuhkan. Untuk itu, tampaknya regenerasi amil juga penting. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang, masyarakat Betawi kekurangan amil, karena generasi millenial (lahir antara 1981-1996) tidak tertarik dengan jabatan ini. Saat ini seorang amil masih ada yang berasal dari generasi baby-boomer (lahir antara 1946-1964). Namun yang terbanyak dari generasi X (lahir antara 1965-1980). Untuk itu, perlukah dibuat Ikatan Amil Betawi (IAB)?

Hal ini penting karena amil adalah simbol agama dan budaya. Simbol ketulusan dan kesederhanaan. Amillah yang menjaga tradisi rowahan, takziyah, dan berbagai upacara lainnya. Agama tanpa budaya akan kering kerontang. Sementara budaya tanpa agama akan kehilangan makna. Bagi masyarakat Betawi, amil berperan mengikat agama dan budaya. Perlu disampaikan di sini bahwa amil yang dibincang panjang lebar di atas bukanlah amil sebagai petugas pemungut zakat. Kendati mungkin saja petugas pemungut zakat itu adalah seorang amil juga.*

Berita Terkait

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya
Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor
DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan
Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua
KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB
Pemkot Depok Tempuh Jalur Hukum, Pelaku Penyegelan SDN Utan Jaya Diburu Polisi
Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata
Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:34

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:47

Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:31

KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:12

Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:13

Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:34

Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia

Berita Terbaru

Berita

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17