Siarandepok.com-Kejadian memilukan kembali terjadi, mengusik perhatian masyarakat terhadap isu perlindungan perempuan dan keamanan transportasi publik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA-RI), Arifah Fauzi, didampingi Deputi Perlindungan Khusus Anak Bapak Nahar, SH., MH, Asdep Pelayanan Anak Korban Kekerasan Ibu Atwirlany Ritonga, SH, Asdep Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan Ibu Ratih Rachmawati, S.Sos, Kepala Dinas DP3AKB Provinsi Jawa Barat Ibu dr. Siska Gerfianti, Sp., DLP., M.Kes beserta Kepala Bidang PPA Bapak Anjar Yusdinar, S.STP., M.Si dan Kepala UPTD PPA Ibu Utami Puspita Dewi, S.STP., M.Si, Kepala Unit PPA Polda Jabar Ibu Suryaningsih, SH., MH beserta Kepala Satuan Polresta Soreang dan Kepala Unit PPA Polresta Soreang mengunjungi korban perempuan yang saat ini masih dirawat intensif di RS Al-Islam, Kota Bandung, pada Sabtu (28/12/2024).
DP3AKB Provinsi Jawa Barat, mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengunjungi korban dan keluarganya untuk menyampaikan rasa prihatin dan memberikan dukungan moral. Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan.
Menteri Arifah Fauzi mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden penganiayaan ini, seraya menegaskan pentingnya langkah-langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Sementara itu, dr. Siska Gerfianti, atas nama DP3AKB Jawa Barat dan UPTD PPA Jawa Barat, dengan tegas mengecam tindakan tidak manusiawi ini dan berkomitmen memberikan pendampingan maksimal kepada korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban, yang berinisial I, adalah seorang mahasiswa semester awal di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia mengalami luka serius di bagian wajah dan kepala sehingga memerlukan perawatan medis intensif.
Sementara itu, jajaran Polresta Bandung bersama Polda Jawa Barat tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Diketahui, tiga tersangka telah diamankan oleh Polsek Cileunyi untuk dimintai keterangan dan menjalani proses hukum.
Kementerian PPPA-RI, DP3AKB Jawa Barat, dan UPTD PPA Jawa Barat berkomitmen memantau perkembangan kondisi korban, baik dalam hal perawatan kesehatan, pendampingan psikologis, maupun pengawalan terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.
Kekerasan terhadap perempuan di ruang publik, khususnya dalam transportasi umum, merupakan isu serius yang membutuhkan perhatian kolektif. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi menciptakan lingkungan perjalanan yang aman, nyaman, dan menghormati hak asasi setiap individu.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa perlindungan perempuan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat luas. Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan solidaritas untuk memastikan keamanan bersama.
