Berpuasa Adalah Berbekal

- Reporter

Senin, 25 Maret 2024 - 10:51

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Ada kaitan berpuasa dengan berbekal. Kita tahu tujuan utama berpuasa adalah agar kita bertakwa, “Hai orang-orang yang beriman,  kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah/2: 183).

Sementara Allah juga memberi informasi bahwa berbekal terbaik adalah bertakwa, “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. al-Baqarah/2: 197).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dapat dipastikan orang yang berpuasa tak lain sedang menyiapkan bekal, yakni takwa untuk kembali kepada Allah kelak. Masalahnya, apakah takwa itu?

Dalam kitab Tafsir Jalalain terungkap bahwa  takwa itu adalah menjaga diri dari dosa.  Pasalnya, karena puasa itu dapat membendung syahwat yang menjadi pangkal sumber dosa.

Bahkan syahwat yang terus-menerus bersemayam di hati manusia, ungkap Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, membuat manusia terhalang melihat kerajaan langit.

Syahwat dalam konteks ini adalah syahwat perut dan di bawah perut. Untuk itu, Imam al-Ghazali menyebut tujuan utama berpuasa adalah mengurangi makan ketika berbuka.

Ahnaf bin Qais, seperti diungkap Imam al-Ghazali, satu waktu ditegur oleh seseorang,  “Kamu adalah seorang laki-laki tua  renta. Berpuasa akan memperlemah kondisimu”. Ahnaf bin Qais menimpali, “Aku berpuasa karena aku sedang menyiapkan bekal untuk menempuh perjalanan Panjang.”

Yang dimaksud perjalanan panjang adalah perjalanan yang harus ditempuh sesudah kematian. Yakni, mulai hari berbangkit, terus ke padang mahsyar, lalu ditimbang, dan melewati sirath.

Ahnaf bin Qais kemudian memungkasi perkataannya, “Bagiku sabar dalam taat kepada Allah lebih ringan ketimbang sabar dalam menghadapi siksa-Nya”.

Tepat sekali, sebab sabar dalam taat kepada Allah hanya sepanjang usia manusia, sementara sabar dalam siksa-Nya tak berbilang lamanya. Inilah kecerdasan orang berpuasa yang tak lain tengah berbekal.”

 

Penulis: Dr KH Syamsul Yakin MA,  Pendiri Lembaga Dakwah Darul Akhyar (LDDA) Kota Depok

<

Berita Terkait

Ngerahul 1 : Mancing Bakot
Trending dunia, Justin sempat menangis, tapi Indonesia ditakdirkan menulis Sejarah Ke Olimpiade
Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan
Dr. Awaluddin Faj, M.Pd, Motivator Alumni Unida Gontor Dengan Segudang Prestasi
KCIC Operasikan 832 Perjalanan Whoosh Pada Periode Angkutan Lebaran 2024
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra
JebreetMedia Gelar Turnamen Bulutangkis Usia Dini Bertajuk “PB INA Kids Badminton Tournament”
Erick Thohir Sukses Lobi Heerenveen Izinkan Nathan untuk Perkuat Timnas di Piala AFC U-23

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 19:30

Ngerahul 1 : Mancing Bakot

Jumat, 26 April 2024 - 13:47

Trending dunia, Justin sempat menangis, tapi Indonesia ditakdirkan menulis Sejarah Ke Olimpiade

Jumat, 26 April 2024 - 11:29

Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan

Jumat, 26 April 2024 - 11:16

Dr. Awaluddin Faj, M.Pd, Motivator Alumni Unida Gontor Dengan Segudang Prestasi

Kamis, 25 April 2024 - 16:58

KCIC Operasikan 832 Perjalanan Whoosh Pada Periode Angkutan Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 - 16:50

JebreetMedia Gelar Turnamen Bulutangkis Usia Dini Bertajuk “PB INA Kids Badminton Tournament”

Kamis, 25 April 2024 - 16:45

Erick Thohir Sukses Lobi Heerenveen Izinkan Nathan untuk Perkuat Timnas di Piala AFC U-23

Kamis, 25 April 2024 - 16:40

Jelang Thomas & Uber Cup 2024, Sekjen PBSI Harap Tim Indonesia Tampil Maksimal

Berita Terbaru

Headline

Ngerahul 1 : Mancing Bakot

Sabtu, 27 Apr 2024 - 19:30

Artikel

Mengenali Perbedaan Antara Politisi dan Cendekiawan

Jumat, 26 Apr 2024 - 11:29