Oleh: Dr. Muhammad Fahmi, ST, MSi
(Penulis Buku Cita-Citaku Jadi Presiden)
Pada saat penulis menghadiri peringatan HUT ke 78 Kemerdekaan RI di lapangan balaikota, Kasat Pol PP Kota Depok Drs. H. Mohammad Tamrin, MM sempat berdialog dengan penulis terkait tiga kunci kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Tiga kunci tersebut adalah Dzikir, Pikir dan Plesir. Jika kita memaknai tiga kunci kebahagiaan tersebut dengan baik dan benar lanjut Tamrin, maka kita dapat meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.
Menurut Tamrin, dalam meraih kebahagiaan hidup, masing-masing dari kita memiliki cara tersendiri untuk meraihnya. Dalam perspektif hidupnya selama ini, tamrin mengungkapkan ada tiga kunci yang dapat membuka jalan kita dapat meraih kebahagiaan yang hakiki. Kunci yang pertama adalah zikir. Zikir merupakan implementasi hubungan vertikal kepada Yang Maha Kuasa (Hablun minallah). Lewat zikir, kita akan sadar ada kekuatan Maha Besar yang menjadi pengendali: kita memohon, berdoa, bersabar, dan bertawakal atas apapun yang terjadi. “ Dengan zikir akan menjaga kita menjadi hamba yang selalu taat dan tidak akan lupa beribadah dalam kondisi apapun,” urai Tamrin yang juga pernah menahkodai Sekertariat Dewan(Setwan), Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja.
Seperti yang kita pahami bersama, dzikir adalah kegiatan mengingat Allah dengan cara membaca kalimat-kalimat tertentu. Menurut beberapa penelitian dzikir dapat mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kelapangan bagi orang-orang yang melakukannya, serta dapat melahirkan ketenangan dan kententraman di dalam hati orang yang melakukannya.
Dalam Al-Qur’an Qs. Ar- Ra’d ayat 28-29, menjelaskan keadaan orang-orang yang beriman, ialah orang yang senantiasa hatinya tentram karena ingat akan Allah (dzikrullah),dan memang melalui ingat akan Allah (dzikrullah) hati menjadi tenang, orang yang hatinya tentram adalah orang yang beriman sekaligus mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik; pantaslah bagi mereka memperoleh kebahagiaan dan tempat kembali yang baik; hal ini menunjukkan bahwa ketentraman jiwa menjadi hal pokok dalam kehidupan manusia sebagai khalifah di bumi.
Diantara faidah-faidah dzikir yang begitu agung, menurut Ibnul Qayyim, dzikir dapat mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kelapangan bagi orang-orang yang melakukannya, serta dapat melahirkan ketenangan dan kententraman di dalam hati orang yang melakukannya.
Kunci kedua adalah pikir. Dengan berpikir lanjut Tamrin, kita akan berikhtiar lewat impian yang ditetapkan, visi misi, tujuan, konsep, kompetensi, kolaborasi, dan mental yang sudah tahan diuji. Kita perlu kemampuan memetakan peluang atas kondisi serba tak pasti. Bikin formula yang teruji, dan tindakan yang terukur, pasti, dan presisi. “Pikir itu akan membuat setiap tindakan dan perbuatan kita harus tetap menggunakan akal sehat. Dengan pikir manusia juga dapat memahami dengan baik apa yang dikatakan, dikerjakan, dan dihayati dan diamalkan, jelas Tamrin yang menggunakan pakaian adat Palembang saat peringatan HUT ke 78 RI.
Berpikir itu sendiri, menurut Al-Ghazali dalam kitab Ihya` Ulumuddin berarti menghadirkan dua pengetahuan dalam hati untuk kemudian menghasilkan pengetahuan ketiga. Jadi, berfikir/tafakkur pada hakikatnya adalah kegiatan mencari pengetahuan baru atas dasar pengetahuan-pengetahuan yang telah ada. Karena dengan tafakkur pengetahuan bertambah dan pengetahuan berkembang. Kekuatan berpikir manusia dapat menyebabkan hal positif dan selalu mengarah kepada kebaikan.
Untuk menambah pengetahuan diperlukan keterampilan berpikir yang mencakup keterampilan-keterampilan berpikir positif, logis, reflektif dan kreatif. Pikir dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang lebih sering berpikir positif, reflektif dan kreatif akan lebih bahagia dari pada orang yang lebih sering berpikir negatif.
Kunci ketiga adalah plesir(rekreasi/mencari kesenangan). Kata plesir ini cukup menggelitik penulis. Tamrin menambahkan bahwa jika rasa lelah hadir menghantam diri, itulah saatnya untuk sadar diri. Kita butuh waktu untuk menenangkan diri: menikmati hobi dan kegemaran yang kita cintai. Kita perlu plesir untuk mencharge diri. Jangan menyerah atas hantaman yang terjadi. Rehatlah sejenak, dan siapkan energi untuk bangkit kembali. Insya Allah dengan cara itu hidup kita punya arti. “ Kita juga tidak boleh lupa untuk plesir/healing/refresing/ agar kita bahagia selalu, bisa dengan menikmati keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa, seperti ke tempat-tempat wisata yang membuat hati damai dan bahagia serta meningkatkan rasa Syukur kita akan nikmatNya,” terang Tamrin.
Plesir memberikan pengaruh yang positif terhadap kebahagiaan seseorang. Beberapa penelitian pun merilis bahwa orang yang sering plesir akan merasakan senang, Bahagia dan bugar. Plesir dapat menjadi media implementatif antara dzikir dan pikir. Karena dengan plesir selain mendapatkan kebahagiaan, plesir juga menjadi bentuk interaksi sosial kita kepada ciptaanNya(Hablun minannas).
Demikian inspirasi tiga kunci meraih kebahagiaan ala Kasat Pol PP Kota Depok Drs. H. Mohammad Tamrin,MM. Jadi, dzikir, pikir, dan plesir adalah tiga kunci yang dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Oleh karena itu, melakukan dzikir, pikir dan plesir secara seimbang dapat membantu meningkatkan kebahagiaan seseorang. Dzikir, fikir dan Plesir merupakan suatu kesatuan kunci yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia sehingga ketiganya saling mengisi satu sama lain untuk membentuk manusia yang utuh (ulul albab). Ketika dimensi dzikir yang berorientasi membentuk hati yang bersih maka dimensi fikir membentuk manusia yang berintelektual tinggi (akal yang sempurna). Sementara Plesir merupakan bentuk implementatif hasil dzikir dan pikir.
Dari referensi yang penulis dapatkan, kebahagiaan dianggap sebagai emosi terbaik yang pernah dirasakan oleh manusia. Ketika seseorang sedang bahagia, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin, serotonin, endorfin, dan oksitosin yang akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Berbagai hormon yang dikeluarkan saat rasa senang atau bahagia akan muncul dan memberi efek yang membuat sel-sel di dalam tubuh bekerja lebih baik. Kita raih kebahagiaan lahir bathin yang hakiki dengan dzikir, pikir dan plesir.