SiaranDepok.com – Tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Orang dengan Disabilitas Internasional, yang pada tahun ini bertema “Transformative solutions for inclusive development: the role of innovation in fuelling an accessible and equitable world”, yang intinya adalah menciptakan solusi yang transformatif untuk menciptakan dunia yang dapat diakses semua golongan dengan adil.
Berdasarkan data WHO tahun 2021, diperkirakan 1,3 miliar orang – atau 1 dari 6 orang di seluruh dunia – mengalami disabilitas. Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama dan dalam berinteraksi dengan lingkungan mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif. Penyandang disabilitas seringkali mendapatkan stigma yang kurang baik di masyarakat.
Disabilitas dikaitkan dengan ketidakbergunaan, ketergantungan, penyakit, bahkan kutukan. Dari stigma-stigma tersebut akhirnya membuat para penyandang disabilitas mendapatkan perlakuan yang berbeda, mereka seringkali dikucilkan dari kegiatan sosial karena dianggap tidak berdaya atau tidak diberikan kesempatan untuk bekerja. Akibat dari perlakuan tersebut membuat beberapa penyandang disabilitas merasa tidak percaya diri dan malu sehingga produktivitasnya berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penyandang disabilitas seringkali lebih rentan terhadap masalah kesehatan yang dapat dicegah yang menurunkan kesehatan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Kondisi seperti nyeri, kelelahan, obesitas, dan depresi dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi disabilitas tersebut.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas diantaranya 1) tidak perlu bersikap khusus, bicara dan bersikaplah dengan sopan dan wajar; 2) gunakan kata penyandang disabilitas atau difabel yang mengedepankan perbedaan kemampuan; 3) tidak bertanya mengenai penyebab atau sejak kapan menjadi difabel kecuali dengan persetujuan; dan 4) tanyakan terlebih dahulu jika ingin membantu, jangan berasumsi.
Rumah Sakit Universitas Indonesia adalah Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) yang ramah disabilitas. RSUI menyediakan jalur parkir khusus disabilitas dan dari segi desain bangunan memudahkan mobilisasi mereka untuk berkunjung ke RSUI. Untuk mengoptimalkan kualitas hidup para penyandang disabilitas, dapat berkonsultasi dengan berbagai layanan di RSUI, termasuk layanan unit rehabilitasi medik.
Kegiatan penyuluhan ini berkolaborasi dengan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia jurusan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Acara ini dilaksanakan di beberapa tempat di RSUI. Diharapkan melalui penyelenggaraan penyuluhan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat agar tetap berperilaku baik dan tidak mendiskriminasi para penyandang disabilitas.
