SiaranDepok.com – Adab makan sesungguhnya telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sejak zaman dahulu. Diantara sunnah makan yang Beliau ajarkan adalah membaca basmalah hingga tidak meniup makanan yang panas.
Makanan yang disyariatkan dalam Islam adalah makanan yang halal dan baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 168.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ –
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 168).
Sunnah-sunnah Makan Rasulullah
Dikutip dari buku Sunnah Rasulullah Sehari-hari oleh Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, berikut sunnah makan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
1. Membaca Bismillah
Umat Islam diharuskan untuk membaca bismillah ketika ingin makan. Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Umar bin Abu Salamah, ia berkata:
“Saat aku masih anak-anak dalam pengasuhan Rasulullah SAW, tanganku ke sana-ke mari dalam wadah makanan. Rasulullah SAW berkata kepadaku, “Wahai anak, ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Hajar menjelaskan, ucapan bismillah ini dilakukan saat mulai makan. Dalam shahih Abu Dawud dan At Tirmidzi dikatakan apabila seseorang lupa menyebut nama Allah saat mulai makan, maka dapat mengucapkannya di tengah-tengah makan dengan bacaan bismillah awwlahu wa aakhirahu.
“Jika salah seorang di antara kalian makan, maka sebutlah nama Allah, jika ia lupa menyebut nama Allah di awalnya, hendaknya ia mengucapkan bismillah awwalahu wa aakhirahu (Dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).
2. Makan Makanan yang Terdekat
Hal ini didasari dalam salah satu hadits yang berasal dari Umar bin Abu Salamah, padanya Nabi SAW bersabda,
“Dan makanlah yang di dekatmu.”
An-Nawawi berkata, “Yang ketiga: makan yang di dekatnya. Karena memakan makanan yang ada di tempat tangan orang lain adalah sikap yang kurang sopan dan tidak beretika. Bisa membuat orang lain merasa jijik, apalagi makanan yang berkuah dan yang sepertinya.” (Syarh Muslim, An-Nawawi).
3. Makan Dengan Tiga Jari
Disunnahkan untuk makan dengan tiga jari. Dalam hal ini, seseorang dapat menerapkannya apabila makanan tersebut bisa diambil dengan tiga jari, seperti kurma.
Dalil kesunnahan ini merujuk pada hadits Ka’ab bin Malik, “Rasulullah SAW biasanya makan dengan tiga jari, menjilati tangannya sebelum mengusapkan dengan lap.” (HR. Muslim).
Adapun, makanan yang tidak bisa diambil dengan tiga jari, seperti nasi, Ibnu Utsaimin dalam SyarhRiyadhu Ash-Shalihih mengatakan, boleh baginya untuk makan menggunakan lebih dari tiga jari. Namun sekali lagi, makanan yang dapat diambil dengan tiga jari hendaknya cukup dengan tiga jari saja, karena ia termasuk sunnah Nabi SAW.
4. Tidak Menyisakan Makanan yang Ada di Piring
Sunnah makan selanjutnya adalah tidak menyisakan sedikitpun makanan yang ada di tempat makannya. Bisa jadi terdapat keberkahan dalam makanan yang tersisa tersebut.
Sunnah ini merujuk pada hadits yang berasal dari Anas ra, ia berkata, “Nabi SAW memerintahkan kepada kami untuk membersihkan tempat makan.” (HR. Muslim).
Hadits serupa juga disebutkan oleh Abu Hurairah ra, “Hendaknya salah seorang di antara kalian membersihkan piringnya.” (HR. Muslim).
5. Bernapas Tiga Kali di Luar Tempat Minum
Saat hendak minum, disunnahkan untuk minum dari tempatnya sebanyak tiga kali dan diikuti dengan bernapas pada masing-masing waktu tersebut. Dalilnya berasal dari hadits yang berasal dari Anas ra.
“Rasulullah SAW biasanya bernafas tiga kali ketika minum, beliau bersabda, “Ia lebih mengenyangkan (arwaa), membebaskan (abra’) dan pantas (amra’).” Anas ra. berkata, “Aku pun bernafas tiga kali saat minum.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Tidak Meniup Makanan yang Panas
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. dijelaskan bahwa, Rasulullah SAW melarang untuk meniup makanan yang panas agar makanan tersebut dingin.
“Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Nabi Muhammad SAW melarang pengembusan napas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana,” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
7. Membaca Hamdalah Setelah Makan
Sunnah makan yang lainnya adalah memuji Allah Ta’ala setelah makan. Pujian ini diucapkan dengan lafadz hamdalah. Sunnah ini merujuk pada hadits Anas bin Malik ra. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang makan suatu makanan, lalu ia memuji-Nya atas makanan tersebut. Atau minum suatu minuman, lalu ia memuji-Nya atas minuman tersebut.” (HR. Muslim).
