SiaranDepok.com – Alam Barzakh adalah batas antara alam dunia dengan alam akhirat. Keberadaannya telah dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dan keterangan hadits.
Salah satunya dalam surah Al Mu’minun ayat 100, alam barzakh ditempati sebagai tempat manusia untuk menanti hari kebangkitannya.
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Artinya: Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
Selain itu, dijelaskan pula dalam surah Ar Rum ayat 56 yang menyebutkan, alam barzakh menjadi tempat singgah manusia hingga hari kebangkitan. Allah SWT berfirman,
وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ الْبَعْثِ ۖ فَهَٰذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).”
Alam barzakh ini yang kerap disebut dengan alam kubur. Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, fase ini disebut sebagai fase kedua kehidupan manusia di dunia dan sebelum manusia dibangkitkan kembali.
“Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat,” tulis Sumber Belajar Kemendikbud.
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Nurul Irfan berpendapat, pada fase ini juga manusia dapat melihat keadaan alam di dunia maupun di akhirat. Sebab itu, alam barzakh dikatakan sebagai batas antara alam dunia dan alam akhirat.
“Dia (alam barzah) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzakh bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya barzah bisa melihat dunia dan akhirat,” kata KH Nurul Irfan.
Kiai Nurul juga menjelaskan, manusia akan melewati fase di mana ditemui, ditanya, dan diperiksa amal perbuatannya oleh Malaikat Munkar dan Nakir.
Hal ini sebagaimana termaksud dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ
Artinya: “Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia…” (HR Tirmidzi).
Pertanyaan di tempat batas antara alam dunia dan akhirat tersebut menjadi salah satu penentu balasan yang diterima manusia. Bila dijawab tepat dan benar maka ia akan mendapatkan nikmat kubur hingga datangnya hari kiamat.
