SiaranDepok.com – Kebanyakan orang belum mengetahui bahwa tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri.
Diketahui kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami gigantisme atau dwarfisme.
Orang tertinggi di dunia yang masih hidup ini tingginya bisa sampe 250 Centimeter atau 2,5 Meter, beda jauh dengan rata-rata tinggi manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga : Kuliner Gonggong Lada Hitam Khas Tanjungpinang – Siaran Depok
Tapi ternyata karena tumor yang tumbuh di otaknya bikin tubuhnya terus-terusan memproduksi hormon.
Serta bertambah pertumbuhan yang tidak berhenti dan itu membahayakan hidupnya.
Tinggi manusia memang dalam tanda kutip “ada batasnya”, ya jadi tinggi maksimal kita itu dibatasi.
hal itu sama hukum fisika dasar yang namanya Square Cube Law.
Jadi ketika kita bertumbuh tinggi dan juga lebar, masalah yang dihadapi si jangkung tadi tulangnya udah tidak kuat nahan berat badannya.
Maka dia butuh alat bantu berdiri dan menurut penelitian kalo tinggi kita lebih dari 2,7 meter kita bakal sulit buat beraktivitas sehari-hari.
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup.
Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria.
Terkadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun.
