Pameran Seni Rupa Virtual Universal Iteration Ghost Like Us karya Riar Rizaldi Sinema Horor dan Menyingkap Kesadaran Magis pada Masyarakat Indonesia

- Reporter

Sabtu, 7 Agustus 2021 - 14:32

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com- Setelah sukses menampilkan karya-karya dari tiga seniman/komunitas seni, pameran seni rupa virtual Universal Iteration oleh Komunitas Salihara Art Center masih berlangsung. Seniman keempat yang ditampilkan karyanya adalah Riar Rizaldi, sutradara, seniman, musisi, dan kurator muda asal Bandung, yang saat ini tengah menempuh pendidikan doktor di City University, Hong Kong. Karya Riar Rizaldi yang dipamerkan di perhelatan seni media berkala daring ini berjudul Ghost Like Us.Karya ini bisa diakses dan diapresiasi secara terbuka di situs https://galeri.salihara.org/ hingga 14 Agustus 2021.

Kurator Universal Iteration Bob Edrian menyebut Ghost Like Us sebagai esai sinematik pendek tentang perubahan politik-ekonomi dan teknologi yang mengubah bagaimana sinema horor Indonesia dikonsumsi dan diproduksi sejak tahun 1970-an. “Sebagai kelanjutan perhelatan Universal Iteration, karya Ghost Like Us menjadi representasi spektrum karya seni media yang tidak hanya mengangkat ragam isu dan narasi, tetapi juga memantik pembicaraan terkait teknologi dan kesadaran internet itu sendiri,” ungkap Bob Edrian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam Ghost Like Us, nuansa mistik dalam penggambaran hantu-hantu “yang mengganggu” merupakan sebuah alternatif penaklukan kuasa dan pusat. Bagaimana film-film horor Indonesia yang diproduksi dalam setiap dekade tidak hanya merepresentasikan perkembangan artistik dan teknologi media gambar bergerak, tetapi juga menandai pergeseran-pergeseran pemikiran dan situasi sosial-politik.

Sebagai upaya mengkaji implikasi kultural dan politik dalam pendekatan pedesaan terhadap sinema horor di Indonesia, Ghost Like Us menawarkan pendekatan essayistic yang mengkaji dinamika pedesaan-perkotaan dalam sinema horor dari rezim Orde Baru hingga munculnya genre horor terdekonstruksi yang ditemukan di gaya kino-pravda, Misteri Bondowoso.

Berdasarkan kajian tersebut, film-esai ini mengajukan pertanyaan, yang terkenal dengan ungkapan Thomas Elsaesser, “kapan dan di mana sinema?” Menurut relasi antara hauntology (lakuran dari haunting  dan ontology), otoritas-otonomi, dan aparatus sinematik. Selain itu, menampilkan refleksi puitis horor, ideologi, evolusi sinema, dan pemikiran sinematik dalam memahami lanskap teknologi media saat ini di Indonesia dan Asia. Ghost Like Us adalah bagian dari Monographs, sebuah rangkaian esai terbaru tentang Sinema Asia yang dikumpulkan oleh Asian Film Archive (AFA).

Karya-karya Riar Rizaldi berfokus pada hubungan antara kapital dan teknologi, ekstraktivisme, materialitas dan fiksi teoritis. Selain itu, Riar Rizaldi kerap mengeksplorasi hubungan antara manusia dan teknologi, media dan elektronik konsumer, sirkulasi citra dan intervensi jaringan. Lewat karya-karyanya Riar mempertanyakan tentang gagasan akan temporalitas, politik citra, fiksi-teori, virtualitas dan konsekuensi dari perkembangan teknologi.

Sejak dimulai pada Mei 2021, Universal Iteration telah menampilkan karya-karya seni yang sepenuhnya memang diproduksi dan ditujukan untuk diapresiasi para peminat seni secara daring. Pameran virtual ini mengajak kita menikmati pengalaman baru dalam mengapresiasi seni rupa berbasis digital. Sejak dibuka pada Mei 2021, Universal Iteration telah menampilkan karya-karya Blanco Benz Atelier, Natasha Tontey, dan Farhanaz Rupaidha. Dengan presentasi karya per tiga minggu, Universal Iteration masih akan berlanjut hingga November 2021 yang akan datang.

“Pemanfaatan teknologi internet hari ini (ditambah dengan kemungkinan akselerasi oleh situasi pandemi COVID-19) membawa aktivitas manusia ke dalam pelebaran ruang dan jejaring yang semakin kompleks. Universal Iteration menawarkan pengalaman mengapresiasi karya-karya seni media melalui layar atau gawai yang terkoneksi internet,” jelas Bob Edrian.

Berita Terkait

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya
Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor
DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan
Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua
KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB
Pemkot Depok Tempuh Jalur Hukum, Pelaku Penyegelan SDN Utan Jaya Diburu Polisi
Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata
Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 02:47

Komisi Ekonomi MUI Depok Siap Bangun Ekonomi Umat Ini Programnya

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:34

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 10:47

Wasilah PKU MUI Kota Depok Gelar Mubes, Abdul Muhyi Terpilih Jadi Ketua

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:31

KDM Resmikan Pemasangan Listrik Gratis di Cirebon, Syaratnya Harus Ikut KB

Kamis, 8 Mei 2025 - 19:12

Wali Kota Minta Masyarakat Waspada Terkait Polemik Rekam Scan Retina Mata

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:13

Setelah Dinanti-nanti, Akhirnya SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:34

Mengintip Oleh-oleh Kisah Siswa dan Guru Student One Islamic School Melawat ke Sekolah Islam International Malaysia

Berita Terbaru

Berita

DP3AKB Jabar Luncurkan Sekolah Lansia Perempuan

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:17