Siarandepok.com – Melalui Dinas Perhubungan Depok yang tengah mempersiapkan sejumlah program tertib berlalu lintas dan mengurangi kemacetan. Di antaranya memberlakukan sistem contraflow di Jalan Arief Rahman Hakim dan sistem park and ride untuk menyokong angkutan umum yang tengah disiapkan.
Wilayah jalan protokol kota tersebut merupakan penghubung antara Jalan Margonda dan Beji Kota Depok selalu menjadi biang kemacetan yang setiap pagi. Penerapan contraflow untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut sesegera mungkin.
Namun, Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad menyebut program park and ride membutuhkan persiapan yang cukup panjang. Perlu ada fasilitas parkir khusus dan armada transportasi umum yang mumpuni agar warga Depok dapat nyaman berpindah menggunakan angkutan umum masal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya telah mengajukan bus dari Kementerian Perhubungan dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang berperan sebagai penyedia jas.
“Ini kita namakan Margonda Commuter Bus, saya sudah minta minimal 10, ini melihat kapasitas parkir di Balaikota,” beber Idris di Gedung Balaikota Depok, Selasa 6 Agustus 2019.
Khusus hari Sabtu dan Minggu, warga Depok yang hendak bepergian dengan menggunakan bus komuter bisa memarkirkan kendaraannya di Balaikota tanpa dipungut bayaran.
“Sebagai pemicunya, agar mereka mau parkir disini (Balaikota). Saya akan mengeluarkan SK sesuai Peraturan Daerah tentang masalah biaya parkir maksimal itu Rp10 ribu di mal dan lain-lain,” tegasnya.
Balaikota merupakan fasilitas umum. Tarif bus komuter juga masih dibicarakan dengan Dinas Perhubungan Kota Depok.
“Kita belum tahu, harganya berapa. Tetapi, saya sudah imbau agar murah (tarif bus komuter). Nanti seluruhnya akan kita luncurnya di akhir Agustus 2019,” paparnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana menyebutkan, seluruh program tersebut disusun untuk menjalankan konsep Joyfull Traffic Managenent (JoTram). Konsep tersebut meliputi penyediaan area parkir khusus kendaraan bermotor, penyampaian pesan-pesan untuk menaati rambu-rambu lalu lintas, jalur berlawanan arah (contra flow), kanalisasi jalur cepat-lambat, penataan ojek online, pembangunan underpass.
“Rute Margonda Commuter Bus, nantinya hanya mengitari beberapa lokasi di Jalan Margonda Raya seperti sentra bisnis, balaikota, mal, terminal. Ini, dalam rangka mendukung rekayasa lalu lintas yang akan kita jalankan,” tandasnya.