Empat Orang Asing Ditahan Karena Hubungan Militan Di Malaysia

- Reporter

Rabu, 10 Juli 2019 - 09:11

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com -Malaysia telah menahan empat orang asing, termasuk dua etnis Rohingya dari Myanmar, karena dicurigai terlibat dalam kelompok-kelompok militan, kata polisi

Malaysia adalah rumah bagi puluhan ribu Muslim Rohingya, yang telah bertahun-tahun tiba di negara Asia Tenggara dari Myanmar atau Bangladesh mencari suaka.

Lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya melarikan diri dari Myanmar barat ke Bangladesh, agen-agen AS mengatakan, setelah gerilyawan menyerang pasukan keamanan Myanmar pada Agustus 2017, yang memicu tindakan keras pimpinan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedua tersangka Rohingya ditahan karena memberikan dukungan kepada Pasukan Keselamatan Arakan Rohingya (ARSA), kelompok pemberontak itu dikatakan berada di balik serangan 2017, kata Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Abdul Hamid Bador dalam sebuah pernyataan.

Salah satu tersangka, seorang pekerja konstruksi berusia 41 tahun, juga mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, kata Abdul Hamid.

Tersangka lain yang ditahan termasuk warga negara Filipina berusia 54 tahun yang diduga memiliki hubungan dengan Abu Sayyaf, sebuah organisasi militan yang bersekutu dengan Negara Islam.

Pria itu juga diduga terlibat dalam kegiatan penculikan di perairan negara bagian Sabah, selatan Filipina, kata Abdul Hamid.

Tersangka keempat adalah seorang warga negara India berusia 24 tahun yang diduga bertindak sebagai fasilitator bagi anggota senior Babbar Khalsa International (BKI), sebuah kelompok separatis Sikh.

Tersangka, seorang pekerja pemeliharaan lift, dituduh mentransfer 7.600 ringgit untuk mendanai kegiatan BKI di Asia Tenggara, kata Abdul Hamid.

Malaysia sangat waspada sejak orang-orang bersenjata yang bersekutu dengan Negara Islam melakukan serangkaian serangan di Jakarta, ibukota negara tetangga Indonesia, pada Januari 2016.

Serangan granat di sebuah bar di pinggiran ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, pada Juni 2016 melukai delapan orang. Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, serangan pertama semacam itu di tanah Malaysia.

SourceĀ  : Reuters.com

Penulis : Hanna Dwi Fajrini

<

Berita Terkait

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya
Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU
Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar
Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026
Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa
Puasa dibulan Ramadhan Lemas? Ini Tips Agar Tidak Lemas Saat Berpuasa
Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA
Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:56

Ketupat Makanan Khas Di Indonesia saat Lebaran, berikut Makna ketupat Lebaran dan cara membuatnya

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:52

Dai-Daiyah Muda NU Trenggalek Antusias Ikuti Literasi Digital LD PBNU

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:46

Tidak Sanggup Ibadah yang berat ? berikut 5 Amalan Ringan Bulan Ramadhan yang Berpahala Sangat Besar

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:15

Bekap Vietnam 3-0, Level Timnas Naik setingkat Asia dan bersiap menuju World cup 2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 14:12

Tips Membuat Ebatan, Kuliner Khas Lombok yang Cocok Dicicipi Saat Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:18

Fajar Supriadi Gojlok 5957 Kader dan Penyuluh KB dari 627 Kecamatan se-Jawa Barat tentang Pengisian KKA

Rabu, 27 Maret 2024 - 12:05

Usung Green Ramadhan, Zona Madina Dompet Dhuafa Ajak UMKM dan Masyarakat Pilah Sampah Melalui Pasar Berdaya Ramadhan al-Madinah

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:33

Masuki Edisi ke 4, Komisi X LD PBNU gelar Literasi Digital Guna Rajut Ukhuwah di Era Digital

Berita Terbaru