Honor Pengawas TPS di Depok Macet

- Reporter

Sabtu, 27 April 2019 - 18:26

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 benar-benar kurang persiapan. Sejumlah masalah terus menghujam hajatan demokrasi ini. Setelah banyak salah entry di Kota Depok. Terbaru kemarin, ternyata honor Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) se-Kota Depok, belum juga cair sejumlah Rp550.000.

Ketua Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Cinere, Ahmad Jayadi mengatakan, dari 271 petugas pengawas TPS di wilayahnya. Baru beberapa orang saja atau sekitar 2 persen yang menerima honor, melalui rekening Bank Mandiri. Sementara sisanya belum dibayarkan kepada para pengawas yang sudah bekerja mengamankan proses pelaksanaan pemilu. Padahal mereka bekerja mulai dari malam H-1 hingga siang hari pada pelaksanaan pemilu.

“Kami banyak dikomplain para pengawas yang belum mendapat honor, karena pelaksanaan pemilu sudah seminggu berlalu. Tapi honor pengawas TPS belum dibayarkan,” kata Jayadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jayadi mengaku, belum mengetahui penyebab mandeknya pembayaran honor pengawas TPS. Namun dia menduga ada masalah administrasi di internal Bank Mandiri.

“Kami sudah menanyakan hal ini kepada teman-teman di wilayah lain. Dan ternyata sama semua wilayah sebagian besar pengawas TPS belum menerima honor,” tegasnya.

Terpisah, Dwi Fitriani salah satu petugas pengawas TPS di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru (RJB), Pancoranmas meminta kepada KPU dan Panwaslu Kota Depok. Dapat segera mengupayakan pembayaran honor petugas TPS. Sebab, meskipun jumlah uang honor itu tidak besar. Sangat diharapkan oleh para pengawas TPS sebagai upah lelah, saat melaksanakan tugas dari malam hingga malam lagi.

“Tolong supaya diperhatikan, masa kerjaannya sudah seminggu yang lalu tapi honornya belum juga dibayarkan sampai sekarang. Sedangkan uang itu sangat berarti buat kami,” kata Dwi.

Menimpali hal ini, Ketua Bawaslu Kota Depok, Luli Barlini menilai terhambatnya pencairan honor PTPS tersebut akibat human error dan missed communication.

“Missed communication dengan Jabar. Itu sudah diinput benar, harusnya dibawa seluruhnya, tapi hanya sebagian. Tapi Insyaallah malam ini (Kamis (25/4)) selesai,” tutur Luli.

Dia melanjutkan, hal tersebut juga kurang aktifnya Sekretariat Bawaslu Depok untuk bertanya dan menjemput bola ke Bawaslu Provinsi. Sehingga, ketika ada keterlambatan bisa langsung ditanyakan kepada Jabar.

“Dari Depok (Sekretariat) tidak komunikasi lagi dengan Jabar, jadi saat ditanyakan sudah dikirim, jawabnya sudah dan tenang saja. Harusnya kan dikejar, sudah sampai mana, ada tidak yang kurang, kitanya yang harus aktif,” tuturnya.

Bawaslu Jabar sendiri, kata dia, mengakomodir 27 kabupaten/kota. Jika, salah satu kota diam saja, ketika ada keterlambatan, maka dianggap sudah selesai dan tidak ada permasalahan.

Luli mengungkapkan, honor PTPS Rp550 ribu per orang. Dan, yang sudah dicairkan adalah mereka yang sudah memiliki rekening mandiri sebelumnya.

“Yang baru itu, dia baru buka rekening, yakni Mandiri dan bjb,” ungkapnya.

Ia menegaskan, seharusnya rekan-rekan di Sekretariat itu proaktif, di mana seluruh komisioner dan bagian Bawaslu tengah sibuk melakukan pengawasan rekapitulasi. Akhirnya ia pun langsung telepon ke bendahara Jabar, guna menanyakan langsung keterlambatan yang dimaksud. Padahal, sebenarnya ada tupoksi, dimana tidak boleh ada mencampuri urusan kesekretariatan.

“Tidak ada niat menahan itu uang, harus segera dibayarkan. Hanya, sekretariatan kami tidak proaktif mempertanyakan ke Bawaslu Jabar, jadi ada keterlambatan. Coba dari awal ditanyakan, mungkin tidak ada keterlambatan,” pungkas Luli.

Penulis: Ardiansyah Septian

Editor: Faisal Nur Fatullah

 

Berita Terkait

Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta
Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga
Universitas Islam Darussalam Gontor (UNIDA) adakan Pelatihan Promosi & Branding Bersama Praktisi Promosi & Branding Alumni Gontor Dr Awaluddin Faj, M.Pd
Baru Kali Ini Terjadi, Lebaran Depok 2025 Momen Mempersatukan Anak Bangsa
Jumlah Pengunjung Tembus Puluhan Ribu, Lebaran Depok 2025
Setelah 20 Tahun, Ayu Ting Ting Ungkap Akhirnya Bisa Tampil di Lebaran Depok
MI TARBIYATUSSHIBYAN Adakan Kegiatan Outbond Ke Grafika Cikole bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
Pemerintah Pusat dan Pemkab Garut Perkuat Sinergi, Bonus Demografi Jadi Fokus Utama

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:22

Mi Mumtaza Islamic School Adakan Kegiatan Final Project Sepekan Belajar & Bermain Di Yogyakarta

Selasa, 20 Mei 2025 - 10:01

Kiprah Alumni UNIDA Gontor yang Bergerak di Bidang Konsultan Pendidikan Islam dan Praktisi Promosi dan Branding Lembaga

Senin, 19 Mei 2025 - 14:42

Universitas Islam Darussalam Gontor (UNIDA) adakan Pelatihan Promosi & Branding Bersama Praktisi Promosi & Branding Alumni Gontor Dr Awaluddin Faj, M.Pd

Senin, 19 Mei 2025 - 13:31

Baru Kali Ini Terjadi, Lebaran Depok 2025 Momen Mempersatukan Anak Bangsa

Senin, 19 Mei 2025 - 13:23

Jumlah Pengunjung Tembus Puluhan Ribu, Lebaran Depok 2025

Senin, 19 Mei 2025 - 07:44

MI TARBIYATUSSHIBYAN Adakan Kegiatan Outbond Ke Grafika Cikole bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:05

Pemerintah Pusat dan Pemkab Garut Perkuat Sinergi, Bonus Demografi Jadi Fokus Utama

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:42

Perluas Wawasan Pendidikan dan Budaya, Siswa Student One Kunjungi Negeri Ginseng (IECS 2025 Bagian 5

Berita Terbaru