ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Siarandepok.com – Buah mangga memang terbilang menjadi buah terfavorit di Indonesia. Tak hanya menawarkan rasa yang nikmat dan menyegarkan. Namun buah yang satu ini juga turut menawarkan banyak sekali kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Tetapi banyak yang belum mengetahui, selain dagingnya yang memiliki manfaat ternyata kulit dari mangga juga mengandung nutrisi loh, dan juga bisa untuk mencegah diabetes hingga kanker.
Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit mangga kaya akan kandungan polifenol, serat, vitamin C, karotenoid, dan juga berbagai senyawa lain yang bermanfaat untuk membantu menurunkan resiko penyakit jantung, dan penyakit degeneratif.
Bahkan tak hanya itu saja, namun sebuah fakta lain juga menunjukkan bahwa kulit mangga memiliki sifat antioksidan dan antikanker yang terbukti lebih kuat dibandingkan dengan dagingnya.
Sementara itu, kandungan-kandungan triterpen dan triterpenoid pada kulit buah mangga juga terbukti memiliki sifat sebagai antikanker dan antidiabetes.
Sehingga kulit buah mangga ini juga kerap direkomendasikan pengonsumsiannya untuk seseorang dengan resiko kanker yang tinggi serta untuk penderita diabetes.
Terlebih kulit mangga juga tinggi serat yang akan membantu menyehatkan sistem saluran cerna serta mampu memberikan efek rasa kenyang yang lebih lama.
Jadi apakah kulit mangga bisa dimakan?
Jika berdasar kepada manfaat yang dimilikinya, tentu saja kulit mangga ini sangat direkomendasikan pengonsumsiannya, terlebih untuk mereka yang cenderung beresiko terserang penyakit kanker serta diabetes.
Jawaban singkatnya adalah bisa. Sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir rasa pahit serta teksur keras dari kulit buah mangga. Maka Anda bisa makan buah mangga tanpa mengupasnya.
Selain itu, kalian juga bisa mengolah kulit mangga dengan menjadikannya smoothie tanpa perlu mengupas bagian kulitnya.
Namun jangan lupa untuk mengikuti aturan pengonsumsian, termasuk mencuci bersih kulit mangga sebelum dimakan agar terhindar dari bahaya sisa pestisida yang masih menempel.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Faisal Nur Fatullah