Siarandepok.com – Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang merencanakan kehamilan, dan membutuhkan alat kontrasepsi, banyak pilihan dan metode kontrasepsi yang bisa digunakan. Misalnya hormonal, non hormonal, atau alami dengan menghitung masa subur bagi yang memiliki menstruasi teratur.
Biasanya banyak pasutri yang memilih metode hormonal karena praktis dan terjangkau. Metode hormonal misalnya KB suntik, implan, IUD hormonal, kontrasepsi darurat, hingga pil KB.
Meski metode ini efektif, namun banyak pasutri yang menghindari untuk menghindari konsumsi pil KB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banyak mitos dan fakta yang beredar seputar pil KB, misalnya konsumsi pil KB bikin gemuk, jerawatan. Padahal sekarang pil KB kualitasnya sudah baik, sudah disempurnakan, jadi keluhan soal itu sudah berkurang. Kalaupun masih ada, itu cocok-cocokan sih ya, biasanya karena memang nggak cocok,” ujarnya dalam talkshow bersama Pil KB Andalan FE #AktifTanpaAnemia di Bogor Senin 26 Maret 2019.
Bukan hanya sudah disempurnakan, menurut beberapa jurnal penelitian, penggunaan pil KB justru mampu memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit seperti kanker.
1. Kurangi risiko kanker rahim
Pil KB kombinasi membantu mengurangi risiko kanker rahim, kanker ovarium, nyeri PMS, melancarkan menstruasi.
2. Efek perlindungan hingga 30 tahun
Menurut Jurnal The Lancet Oncology, efek perlindungan pil KB dalam menurunkan risiko kanker dapat berlanjut hingga 30 tahun setelah konsumsi dihentikan.
3. Turunkan risiko kanker endometrium
Poliklinik Hematologi Medik FKUI/RSCM mencatat bahwa konsumsi pil KB rutin selama 5 tahun bisa turunkan risiko kanker endometrium sebesar 24 persen.
4. Bisa cegah anemia
Menurut badan kesehatan dunia WHO dan Johns Hopkins, 40 persen wanita subur di Indonesia menderita anemia. Kini pil KB juga dilengkapi kandungan zat besi yang bisa mencegah anemia.