Karena Berbatasan Dengan Depok dan Bekasi, Penderita DBD di Jaktim Meningkat

- Reporter

Jumat, 15 Maret 2019 - 14:00

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siarandepok.com – Sampai sekarang DBD masih menjadi penyakit yang marak di Indonesia. Depok lah salah satu Kota yang memiliki tingkat tertinggi penyakit tersebut. Tapi akhir-akhir ini, penyakit mengerikan tersebut meningkat di Jakarta Timur, diduga karena berbatasan dengan Depok dan Bekasi.

Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar menyebut, tingginya angka Demam Berdarah Dengue ( DBD) di wilayahnya tak murni berasal dari Jakarta Timur sendiri. Namun, peningkatan penyebaran DBD lantaran karena Jakarta Timur berbatasan dengan wilayah Bekasi dan Depok.

Adapun berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per tanggal 12 Maret 2019, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan penderita DBD tertinggi, yakni 844 kasus dan ada dua yang meninggal. Anwar mengatakan, wilayah perbatasan ini turut menyumbang jumlah penderita DBD bagi Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami tinggal di daerah perbatasan. Depok itu kan berbatasan dengan wilayah timur, Bekasi dengan Cakung, boleh liat grafiknya. Itu yang di perbatasan tinggi grafik DBD-nya. Tentunya ini semua berpengaruh,” kata Anwar saat ditemui di Kayu Manis, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/3).

Poin kedua menurut Anwar, beberapa penduduk yang ber-KTP Jakarta Timur ada yang sudah tinggal di Depok maupun Bekasi. Namun saat sakit, data tersebut masuk dalam daerah administrasi Kota Jakarta Timur.

Pihaknya saat ini berupaya agar Jakarta Timur bisa menekan angka DBD dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara fogging. Meski rutin melakukan fogging, ia tetap meminta warga agar mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan DBD.

“Fogging itu tidak menyelesaikan masalah. Fogging itu dampaknya banyak. Sebaiknya kita antisipatif, sebelum mereka sakit kami bersihkan lingkungan. Lakukan PSN biar masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan,” ujar Anwar.

 

Penulis : Inggiet Yoes

Editor : Muthia Dewi Safira

Berita Terkait

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Santri dan Santriwati Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026
“Ini Kata Alumni Gontor dan Simpatisan Pendukung Supian-Chandra tentang 6 Faktor Kesuksesan SS-CR Jadi Walikota Depok”
Pabrik Narkoba di Cimanggis Depok ber-Omset belasan Milyar di Grebek!
SMP Pratiwi Junior High School Kota Depok Adakan Kegiatan Study Tour Ke Jogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
SMK Tadika Pertiwi Depok Adakan Kunjungan Industri Ke Bandung Bersama DIrgantara AIA Tour Travel Depok
Tingkatkan Kekompakan dan Sinergitas Kinerja, Jajaran ASN Kemendukbangga/BKKBN Retreat di Sesko AD
“SMP Tirtajaya dan Siaran Depok Sepakat Sinergi Promosi Sekolah Berkualitas dan Terjangkau”
“Kenang perjuangan yang berliku, relawan GASS D1 adakan tasyakuran kemenangan Supian-Chandra”

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 11:26

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Santri dan Santriwati Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026

Minggu, 19 Januari 2025 - 19:37

“Ini Kata Alumni Gontor dan Simpatisan Pendukung Supian-Chandra tentang 6 Faktor Kesuksesan SS-CR Jadi Walikota Depok”

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:46

Pabrik Narkoba di Cimanggis Depok ber-Omset belasan Milyar di Grebek!

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:07

SMP Pratiwi Junior High School Kota Depok Adakan Kegiatan Study Tour Ke Jogyakarta Bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:03

SMK Tadika Pertiwi Depok Adakan Kunjungan Industri Ke Bandung Bersama DIrgantara AIA Tour Travel Depok

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:44

“SMP Tirtajaya dan Siaran Depok Sepakat Sinergi Promosi Sekolah Berkualitas dan Terjangkau”

Sabtu, 18 Januari 2025 - 08:41

“Kenang perjuangan yang berliku, relawan GASS D1 adakan tasyakuran kemenangan Supian-Chandra”

Jumat, 17 Januari 2025 - 20:25

Hore…Anggaran Ziarah Gratis atau Wisata Keberagaman Rp 25 Juta/RW

Berita Terbaru