Siarandepok.com – DBD, penyakit yang sudah mewabah di Indonesia. Banyak pemerintah yang sudah menangani penyakit mengerikan tersebut, salah satunya Pemkot Jakarta Timur.
Pemkot Jakarta Timur siap memberi ilmu cara memberantas peredaran nyamuk Aedes Aegypti ke Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Kota Depok bila tak memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar kala memantau pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RW 02 Kelurahan Kalisari yang berbatasan dengan Kelurahan Pasir Gunung Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anwar mengaku dapat informasi bahwa Kelurahan Pasir Gunung Selatan tak memiliki kader Jumantik sehingga khawatir perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti di sana bakal menjangkiti warganya.
“Informasi katanya mereka (Kelurahan Pasir Gunung Selatan) enggak punya Jumantik. Yasudah, kita kasih ilmu dari Jakarta Timur, supaya melakukan hal yang sama. Kerja bakti, pemeriksaan jentik secara periodik. Seminggu dua kali atau tiga kali,” kata Anwar di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/3).
Meski di wilayah Kelurahan Kalisari tercatat ada 28 kasus demam berdarah dengue (DBD), Anwar mengklaim wilayahnya nyaris bebas dari nyamuk Aedes Aegypti.
Anwar beralasan kebanyakan warga RW 02 Kelurahan Kalisari sudah tak menggunakan ember atau bak mandi, sehingga mempersempit ruang berkembang biak bagi nyamuk.
Secara khusus Anwar meminta Lurah Kalisari agar segera berkoordinasi dengan Lurah Pasir Gunung Selatan guna mengatasi masalah DBD di kedua wilayah.
Ia merasa tak perlu turun tangan berkoordinasi karena lingkupnya sebatas dua RW, bukan mencakup keseluruhan Kota Jakarta Timur dan Depok.
Hingga 3 Januari 2019, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 685 kasus DBD di Jakarta Timur, jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak di antara 5 Kota di Provinsi DKI.
Sementara Kecamatan Cipayung jadi Kecamatan dengan jumlah kasus DBD terbanyak se-Jakarta, satu warga Kelurahan Utan Kayu, Kecamatan Matraman bahkan meninggal.
Penulis: Inggiet Yoes
Editor: Faisal Nur Fatullah