Siarandepok.com – Retno Listyarti yang merupakan Komisioner KPAI bidang pendidikan menyampaikan bahwa perlunya ada sosialisasi dari pemerintah, sebagai upaya mengantisipasi penolakan dari orang tua murid ataupun siswa kepada siswa pengidap HIV/AIDS.
“Mengingat potensi kasus serupa maka KPAI mendorong pemerintah pusat bekerja sama, dalam menyosialisasikan penyakit HIV/AIDS tidak menular karena kontak fisik namun penularannya sangat spesifik. Sasarannya ke guru, siswa, dan orang tua siswa,” ucap Retno, Kamis (14/02).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi soal penyataan tersebut, 14 siswa yang diduga mengidap HIV/AIDS harus meninggalkan bangku sekolah di satu sekolah dasar Kota Solo, Jawa Tengah. Peristiwa ini bisa terjadi lantaran orang tua siswa lainnya menolak kehadirannya dikarenakan takut tertular.
Berkaca dari kasus itu, kata dia, alasan penolakan pada umumnya adalah kekhawatiran anak-anak lain di sekolah tersebut tertular HIV dari ketiga anak tersebut.
Retno juga menjelaskan, penularan HIV sangat spesifik, yaitu melalui cairan Air Susu Ibu (ASI), cairan vagina dan cairan sperma serta cairan darah melalui transfusi darah.
Selain itu, penggunaan jarum suntik yang sama juga berpotensi kuat tertular HIV/AIDS.
Atas dasar itu, KPAI menyesalkan status kesehatan ke-14 anak itu terbuka ke publik sehingga dapat memunculkan stigma negatif terhadap anak-anak dan juga akan berpotensi membuat anak menjadi tertekan secara psikologis, menutup diri dan menganggu tumbuh kembangnya.
“Seharusnya ada sanksi terhadap para pelaku yang membuka ke publik tentang masalah kesehatan seorang anak,” tambahnya.
Penulis : Nia
Editor : Faisal Nur Fatullah
