LAMPUNG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung Pelabuhan Panjang, Lampung, menjadi pintu ekspor perdagangan Indonesia khususnya provinsi Lampung. Hal tersebut diketahui melalui kunjungan Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Eddy Ganefo ke provinsi Lampung pada Selasa (06/08/2018).
Kunjungan Ketum Kadin Indonesia di Provinsi Lampung didampingi Ketua Komite Tetap Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia Pranyoto Ateng menemui General Manager (GM) Pelindo II Panjang Drajat Sulistyo dan mengunjungi industri yang memiliki orientasi Ekspor, salah satunya Industri Sabut Kelapa di desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
“Industri sabut kelapa ini memiliki potensi ekspor yang besar. Dalam waktu dekat akan ekspor ke negara China, Jepang dan Italia melalui jalur laut dari Pelabuhan Panjang” ujar Eddy Ganefo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, GM Pelindo II Panjang Drajat Sulistyo menyambut baik rencana Kadin Indonesia untuk menggunakan pelabuhan Panjang dalam menjalankan Ekspor. Menurutnya, Pelabuhan Panjang siap membantu dan memberi kemudahan dalam proses ekspor industri yang ada di Lampung dan sekitarnya.
Pemilik Industri Sabut Kelapa, Elfi mengaku sangat senang atas kujungan Ketum Kadin Indonesia untuk kemajuan sabut kelapa di Indonesia. Menurutnya, industri sabut kelapa adalah industri padat karya yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan.
“Selama ini sabut kelapa cuma dibuang. Padahal potensi 15 milyar butir per tahun dengan nilai sebesar 8.7 triliun. Dan kalau sabut kelapa ini diolah maka akan menghasilkan empat kali multiplier effect atau sekitar 45 triliun pertahun dan mampu mneyerap tenaga kerja yg banyak krn industri ini jenis padat karya”, ungkap Elfi.
