Siarandepok.Com- Penerbit Gema Insani Pers, Ahad kemarin (04/06/2017)mengadakan bedah buku produk teranyar mereka yaitu buku “ Mohammad Idris, Pengabdian Tiada Henti” di Masjid As-Salaam, Komp. Departemen Penerangan jl. gas alam kel. Sukatani, kec. Tapos.
Sebagai pembicara utama Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku awalnya tidak bersedia ketika ditawarkan untuk dituliskan biografinya, hal ini khawatir akan subjektiftifitas diri sendiri, namun setelah merenung lama akhirnya dirinya menerima jika dituliskan biografinya dengan harapan bisa bermanfaat untuk masyarakat.
Mohammad Idris mengawali kisahnya dengan menceritakan masa kecil, masa muda serta kehidupan di pondok gontor selama kurang lebih enam tahun, dirinya mempunyai kenangan yang mendalam ketika belajar di kawah candradimuka Pondok Gontor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alumni Pondok Gontor tersebut melanjutkan bahwa usai dari Pondok Gontor dirinya mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Saudi Arabia. Meskipun awalnya dirinya berada di ranking ke 13 (yang diterima hanya 10 besar), namun Subhanallah karena tiga rekannya yang lulus tes batal berangkat dengan berbagai sebab, akhirnya dirinya mendapatkan berkah dari Allah SWT dan berangkat ke Saudi Arabia .
Tak mau ketinggalan Arief Muhajir selaku penulis menuturkan dalam kata pengantarnya bahwa buku ini menceritakan sosok humanis seorang Mohammad Idris,
“ Perjuangan hidup seorang Idris patut menjadi suri tauladan bagi kita semua, utamanya bagi generasi muda, untuk berani mengambil sikap, tentunya sikap yang positif demi kehidupan masa depan, jangan pernah takut menghadapi kerasnya gelombang kehidupan, dan jangan pernah berhenti untuk terus berjuang” Ujar Arief Muhajir dalam paparannya didepan jamaah yang hadir.
Dalam buku tersebut, juga memaparkan, Idris adalah sosok yang tak berhenti mengabdi!. Idris Sepulang dari Arab Saudi menjadi dosen dan juga aktif di LP2S al Haramain, Ikadi maupun MUI. Hingga Idris dipercaya menjadi Wakil Walikota Depok, dan kini menjadi Walikota Depok periode 2016 – 2021. Tutup Arief Muhajir