SiaranDepok-Usainya perhelatan Pilpress dan Pileg 2024 membuat seluruh parpol mulai bersiap-siap menyambut Pilkada 2024 pada bulan November nanti.
Meski sidang Gugatan Sengketa Pilpres masih on proses dan baru akan diputuskan tanggal 22 April 2024 nanti, namun menanggapi persiapan Pilkada Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok, Mazhab HM mengutarakan pendapatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir dari Jurnal Depok, Mazhab HM menilai setelah Wali Kota Depok, Mohammad Idris tak lagi mencalonkan diri karena telah berakhirnya periodenisasi kepemimpinan, maka tak perlu ada yang ditakuti bagi siapa saja yang ingin mencalonkan diri di Pilkada Depok November mendatang.
“Pilkada November nanti bukan PKS lagi yang perlu ditakuti oleh pihak mana pun. Kemenangan PKS di pileg dan pilkada tiga periode kemarin karena faktor ketokohan Kiai Idris,” ujar Mazhab Minggu, 14 April 2024.
Menurut Mazhab Menjamurnya relawan Idris dan ketokohannya menjadi nilai plus dan amunisi tambahan bagi sosok Idris di tiga kali pilkada Depok.
Perlu diakui, ketokohan Kiai Idris di Depok selama tiga periode kemarin tidak perlu diragukan lagi.
“Kami menilai Kiai Idris lah yang mendulang suara terbanyak di tiga kali pilkada, masyarakat lebih melihat sosok ketimbang partai, terlebih para relawannya bekerja sangat massif,” ujar Mazhab HM.
Pria yang akrab disapa Prof Mazhab itu menilai tidak ada yang perlu ditakuti di Pilkada Depok nanti termasuk dengan PKS.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik (PSHP) Kota Depok, Bernhard telah merilis secara resmi hasil survey politik terkait figur yang kuat untuk maju di Pilkada Depok pada November mendatang.
Survei digelar sejak 24 Januari hingga 24 Februari 2024 kemarin. Survey tersebut melibatkan 300 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak di 11 Kecamatan se-Kota Depok.
Pihaknya memberikan pertanyaan kepada responden untuk dijawab dengan pertanyaan Bakal Calon Wali Kota Depok mana yang berpotensi dalam kontestasi pemilihan Wali Kota di November nanti.
“Bahwa responden yang dipllih adalah tidak memiliki latar belakang partisan partai politik tertentu. Mereka berusia mulai 18 sampai 55 tahun, dengan klasifikasi sosial beragam mulai dari buruh migran, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan swasta, kelompok profesi, tokoh masyarakat, pelajar hingga pencari kerja,” ujar Bernhard kepada Jurnal Depok, Selasa (12/03/24).
Survey polltik ini, kata dia, dilaksanakan dengan margin of error 5 % dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 %.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa pertanyaan yang disajikan kepada 300 responden adalah untuk mengetahui elektabilltas Bakal Calon Wali Kota Depok yang berpotensi untuk menjadi Wali Kota Depok pada Tahun 2024.
“Dengan alasan lebih memahami tentang seluk beluk pemerintahan dan memiliki pengalaman dibidang pemerintahan,” jelasnya.
Bahwa berdasarkan hasil survey tersebut Bernhard mengungkapkan, prosentase dari masing-masing bakal calon Wali Kota Depok yang berpotensi untuk maju dalam pemilihan kepala daerah sebagi berikut:
1. Supian Suri 44,8%
2. Imam Budi Hartono 26,5%
3. H Pradi Supriatna 9,3%
4. Farabi El Fouz 8,6%
5. HM Hasbullah Rahmad 4,5%
6. Hj Qonita Lutfiyah 1,3%
Sebagaimana telah diuraikan di atas, kata Bernhard, berdasarkan fakta politik responden yang berasal dari non partisan (tidak berafiliasi ke partai tertentu) lebih cenderung memilih bakal calon wali kota yang tidak memiliki latar belakang politik atau bukan kader parpol untuk menjadi Wali Kota Depok periode 2024-2029.
