Siarandepok.com – Satu hari menjelang Bulan Suci Ramadhan, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono melakukan inspeksi dadakan (sidak) di Pasar Agung, Sukmajaya, Depok. IBH meninjau stabilitas harga pangan yang ada di Pasar Agung pada Senin (12/4/2021).
Imam Budi Hartono menyidak beberapa bahan pangan seperti beras, daging ayam, telur, daging sapi, dan cabai. Harga beras saat ini masih stabil di Pasar Agung. Beras dengan harga Rp. 8.500 – Rp. 9.000 sangat laku dibeli oleh pembeli. Untuk harga daging ayam kini naik, sebelumnya Rp. 38.000 – Rp. 40.000 menjadi Rp. 45.000 – Rp. 50.000 dengan ukuran yang kecil.
“Ingin melihat stabilitas harga menjelang satu hari sebelum puasa. Ya memang ada beberapa yang turun, ada beberapa yang stabil, ada beberapa yang naik. Terutama daging ayam, terus daging sapi. Cabai sudah pada turun, sementara telur naik. Masyarakat juga dapat menyikapi dengan baik, tidak usah berlebihan dalam berbelanja sehingga kita menyambut Ramadan dengan sederhana.” ujar Imam Budi Hartono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Harga telur mengalami kenaikan menjelang Bulan Ramadhan. Sebelumnya harga telur Rrp. 22.000 kini mengalami kenaikan menjadi Rp. 25.000 . Dalam satu hari pedagang telur bisa menghabiskan sebanyak 5 peti telur ayam negeri dengan stok telur aman untuk dijual. Harga telur Ayam kampung mengalami penurunan menjadi Rp2.400/butir sebelumnya Rp2.600/butir, Telur Bebek Rp2.600/butir sebelumnya Rp2.5000/butir.
Daging sapi yang dijual di Pasar Agung termasuk bagus dibandingkan dengan harga yang beredar di Nasional walaupun harga naik dari Rp. 120.000 menjadi Rp. 130.000 sedangkan harga nasional mencapai Rp. 140.000 . Untuk harga cabai di Pasar Agung mengalami penurunan, sebelumnya bisa mencapai Rp. 130.000 kini hanya Rp. 80.000.
Dengan ini Imam Budi Hartono berharap stok yang ada di pasaran bisa tetap stabil, cukup, aman, dan tidak menimbun.
“Kalau dari tinjauan hari ini, mereka anggap cukup, ya walaupun stabilan harga tetap kia masih pantau terus setiap hari agar stok stabil dan harga stabil. Dan jangan sampai ada yang menimbun, menimbun dari barang-barang (stok). Yang kedua adalah untuk pedagang daging, kita himbau supaya jangan menggunakan kesempatan ini untuk menjual daging yang busuk dan kualitas rendah serta mencampurkan daging daging yang tidak halal.” Ujar IBH.
Selama Bulan Ramadhan, Pemerintah Kota Depok akan melakukan antisipasi jika harga semakin naik di pasaran. Jika ada yang menimbun bahan sembako, bahan pokok, dan sebagainya bisa memberitahu pihak Pemerintah Kota Depok agar terjadi kestabilan harga.
“Untuk menstabilkan harga biasanya kami mengadakan operasi pasar dan kami mengajak kepada semua pihak, partai-partai, para dermawan. Kalo harga sedang naik apalagi menjelang lebaran, sebaiknya kita sama-sama mengadakan bazar murah atau operasi pasar agar masyarakat di bawah bisa melakukan suasana Lebaran dengan suka cita karena memang dari harga-harga yang stabil.” Kata IBH saat di wawancarai di Pasar Agung.
Pemerintah Depok juga memperbolehkan warganya untuk melaksanakan solat tarawih dengan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker, membawa peralatan solat pribadi. Larangan yang dibuat oleh pemerintah kota depok yakni melakukan buka puasa bersama secara ramai-ramai karena membuka masker pada saat makan dan bisa terjadi penularan Covid-19.
Monitoring dilakukan demi pencegahan tersebarnya Covid-19 yang akan dilakukan oleh semua pihak, salah satunya Satpol PP yang menjaga tempat-tempat rawan buka puasa bersama secara massal. Bagi Lurah, Camat, RT, dan RW juga diajak kerja sama agar tidak menimbulkan zona baru lagi.
“Karena sekarang sudah orange, ingin mendekati kuning. Jangan sampai gara-gara buka puasa, nanti kita naik ke merah lagi. Kasihan nanti teman-teman tidak bisa PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Yang seharusnya Juni sudah bisa ketika kita sudah zona hijau tapi karena tidak disiplin masyarakat di acara bulan Ramadan ini, nanti kita malah naik lagi. Kita harapnya turun dari zona orange ke kuning, zona kuning ke zona hijau, sehingga kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.” Kata IBH.
Sanksi pelanggaran protokol kesehatan akan tetap diadakan mulai dari penerguran, surat pertama, dan surat kedua. Himbauan menutup rumah makan selama ramadhan juga masih diadakan oleh Pemerintah Kota Depok.
“Tetap seperti tahun-tahun lalu, untuk menghormati orang-orang yang berpuasa, berharap tidak buka di siang hari. Kalau terpaksa siang hari, hanya untuk dibungkus dan tempat dibuat tertutup. Tapi, jangan sampai memancing kemarahan orang-orang yang berpuasa, hormatilah orang-orang yang berpuasa. Insha Allah kita akan dihormati.” Tutup IBH.
(SZ)
