Siarandepok.com- Pengurus Daerah Parmusi Kota Depok Masa Bhakti 2020-2025 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Wilayah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jawa Barat, Drs. Harry Mmaksum, MH, pada Sabtu (6/2/2021). Pelantikan ini diadakan secara virtual dikarenakan belum berakhirnya Pandemi Covid-19.
Surat keputusan Pengurus Pusat Parmusi telah ditetapkan dan disahkan di Jakarta, 26 November 2020. SK tersebut sudah ditandatangani oleh Drs. H. Usamah Hisyam, M.Sos dan Sekjen Ir. Abdurrahman Syagaff. Acara berjalan dengan lancar dan diadakannya Talk Show Virtual dengan tema “Membangun Sinergi Dakwah di Kota Depok”
“Alhamdulillah proses pelantikan virtual Pengurus Daerah Parmusi Kota Depok sudah selesai dilaksanakan. Maka mulai hari ini, kita sudah bisa bekerja sebagai aktivis gerakan Persaudaraan Muslimin Indonesia, khususnya untuk Kota Depok yang kita cintai bersama,” terang Ketua Parmusi Kota Depok, Ustadz Ahmad Suhijriah, ST. M.I. Kom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seusai Pengurus Parmusi Daerah Kota Depok dilantik, sudah bisa menjalankan program-program yang sudah dirancang. Program Parmusi Kota Depok diantaranya menjalankan visi misi, penguatan organisasi kelembagaan dan kaderisasi, memberikan pemahaman terkait pentingnya pengurusan sertifikat tanah untuk Masjid di Kota Depok, Pendampingan kepada umat Islam yang sedang sakit yang dirawat di rumah sakit atau di rumah pribadi, Program “Melek Baca Al-Qur’an”, Faktor ekonomi para da’i yang masih berada di bawah garis kemiskinan, dan masih banyak program-program lainnya.
Membangun sinergi dengan pemerintah setempat dan masyarakat merupakan langkah yang harus dibangun dalam mengembangkan dakwah di Kota Depok. Sementara itu menurut Usamah, terdapat tiga kategori da’i Parmusi. Diantaranya da’i pembina yaitu mengarahkan konten dakwah sesuai dengan Pedoman Dakwah Pparmusi, lalu da’i pengelola yaitu mengelola manajemen dakwah yang profesional, dan da’i pelaksana yaitu da’i yang siap untuk melakukan dakwah. Sampai-sampai daerah Jawa Barat disebut “da’i joki” dikarenakan daerah Jawa Barat merupakan gudangnya da’i.
“Saya mengharapkan, da’i yang dilahirkan adalah da’i yang mengenal Parmusi, sehingga bisa menggerakkan Desa Madani di masing-masing daerahnya.” ujar Usamah.
Usamah berharap bahwa dakwah yang dilaksanakan oleh da’i Parmusi sebaiknya diawali dari Masjid. Ketua Umum Parmusi berpesan, dalam membangun sinegritas, sepatutnya berpedoman dengan peraturan yang berlaku, tidak keluar dari aturan yang ada. Seharusnya jika tanpa formula dan keluar dari aturan yang ada, kita jangan terlibat meskipun tujuannya baik.
(SZ)
(RS)
