Siarandepok.com-Untuk mengurangi kemacetan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan jalan layang di kawasan Tanjung Barat dan Lenteng Agung. Agar tidak terlalu padat pengendara, uji coba ini dilakukan hari Senin dan Selasa (01/02/2021),(02/02/2021) .
“Untuk uji coba akan dilanjutkan Senin dan Selasa yang merupakan hari kerja dengan jam sibuk masing-masing, sehingga akan tergambar tingkat efektivitas dan kemanfaatan dari pembangunan kedua jalan layang di atas, dalam mengatasi kemacetan sebelumnya,” kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin.
Pada hari pertama uji coba, Minggu 31 Januari 2021 flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung. Tidak terdata secara spesifik, jumlah kendaraan yang melintas dikawasan tersebut sangat padat, pihak yang terkait akan melihat uji coba di hari kerja selama dua hari yaitu Senin dan Selasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari pertama uji coba, masyarakat menyambut dengan baik karna di bukanya kedua jalan layang tersebut yang sebelumnya harus memutar jauh diputaran Srengseng Sawah. (Universitas Pancasila) “Flyover U-turn (berputar) dapat memangkas baik dari segi jarak maupun waktu tempuh,” kata Hari.
Hari memastikan bahwa dibangunya kedua jalan layang tersebut di kawasan Lenteng Agung dan Tanjug Barat, untuk menghindari kemungkinan adanya kecelakan antara pengendara lalu lintas dan kereta api dalam melintasi perlintasan yang ada .
Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba untuk umum (open traffic) jalan layang (flyover) Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, selama tiga hari. Waktu uji coba untuk umum flyover Lenteng Agung-IISP dan Tanjung Barat ini berlangsung selama pukul 08.00-21.00 WIB pada Minggu 31 Januari 2021.
Uji coba di hari Senin (01/02/2021) dibuka pukul 06.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB. Lalu, Selasa 2 Februari selama pukul 06.00-21.00 WIB. Jalan layang Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan jalan layang Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.
Pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, dan menghapus perlintasan sebidang kereta api, untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api. Kedua jalan layang ini dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.

