siarandepok.com- DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat setelah diberlakukan PSBB transisi. Volume kendaraan atau aktifitas di jalan jakarta dikabarkan menurun, Walaupun peraturan ganjil genap ditiadakan.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Dalam keterangan tertulisnya, Syafrin mengatakan ada penurunan volume kendaraan di Jakarta turun 10% selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pengetatan sejak 14 September hingga 4 Oktober 2020. Volume kendaraan yang menurun itu termasuk kendaraan bermotor, sepeda, angkutan umum dan angkutan AKAP.
“Rata-rata volume kendaraan per hari mengalami penurunan sebesar 10,17%,” kata Syafrin. Dia mengatakan, rata-rata volume kendaraan turun hingga sebesar 10,17 persen per hari bila dibandingkan saat PSBB transisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara volume lalu lintas sepeda juga ikut menurun. Rata-rata volume sepeda per hari mengalami penurunan sebesar 45,70% dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Masa Transisi.
Selain itu, dia juga menyatakan adanya penurunan rata-rata jumlah penumpang transportasi umum di Ibu Kota yang mencapai 19,22 persen. Saat PSBB Pengetatan jumlah penumpang mencapai 613.699 orang setiap hari.
“Saat pemberlakuan PSBB masa transisi adalah 759.726 penumpang per hari,” ucapnya.