Sejarah Salam Siku yang Kini Populer Gegara Virus Corona

- Reporter

Jumat, 13 Maret 2020 - 09:42

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaran Depok – Akibat wabah Corona, salam siku jadi etiket baru dalam pergaulan sehari-hari di dunia. Salam siku dinilai bisa mencegah proses persebaran virus Corona. Bagaimana mulanya salam siku muncul?
Sebagaimana yang ditulis oleh Torbjörn Lundmark dalam buku ‘Tales of Hi and Bye: Greeting and Parting Rituals Around the World’, salam siku ialah salam tak melibatkan jari jemari. Salam ini hanya melibatkan sentuhan siku di antara dua orang. Mereka saling menempelkan sikunya sebagai bentuk salam.

Salam ini dilakukan semata-mata untuk menghindari migrasi virus yang rentan disebarkan melalui buku-buku jari. Oleh karena itu, salam ini kerap disebut sebagai salam yang bersih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salam ini jadi populer ketika wabah SARS heboh tahun 2002. Salam ini dipakai para pejabat di dunia untuk menghindari kontak langsung dan meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus. Salam ini dipakai kembali pada kasus flu burung tahun 2006, hal ini langsung disarankan oleh WHO.


Kemudian, saat ebola mewabah pada 2014, salam siku kembali dipopulerkan untuk mencegah penularan.
Salam siku ini kembali jadi populer ketika virus Corona menyebar ke berbagai penjuru dunia. Etiket pergaulan umum, seperti cipika-cipiki, berpelukan, dan jabat tangan digantikan oleh salam siku. Salam siku mendadak jadi etiket baru pergaulan belakangan ini.

Hal ini tak terlepas dari meningkatnya kewaspadaan terhadap persebaran virus Corona. Sebagaimana dilansir dari The Guardian, Senin (2/3), Direktur penyakit pandemi Organisasi Kesehatan Dunia, Sylvie Brand, setuju bahwa salam siku jadi alternatif salam yang lebih aman ketimbang berjabat tangan.

Meskipun begitu, salam ini belum tampak dipraktikkan oleh pejabat-pejabat tinggi di dunia. Sementara itu, Kepala Staf Staf Kepresidenan Moeldoko pun menilai salam siku sebagai upaya untuk cegah penyebaran virus Corona.

“Ya saya pikir itu cara bagus karena intinya kita sama-sama tidak tahu kalau memasuki area. Kalau salaman ada risiko, tapi kalau dengan cara-cara begini nggak ada yang tersinggung walaupun agak lucu-lucuan, tapi itu bagus,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).

Moeldoko mengaku sudah menerapkan salam siku tersebut. Namun Moeldoko menyebut Jokowi belum melakukan hal serupa.

“Saya sudah menerapkan,” katanya.

“(Presiden Jokowi) Belum,” lanjutnya.

Dari beberapa acara terakhir, Jokowi masih bersalaman dengan pejabat atau tamu negara. Jokowi terlihat bersalaman dengan Raja Belanda Willem Alexander beberapa hari lalu dan kembali bersalaman dengan pejabat usai membuka Munas IX HKTI.

Hari ini, Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Pertimbangan IAEI Jusuf Kalla (JK) menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sebelum masuk ke ruangan, JK dan Sri Mulyani sempat melakukan salam siku, yang juga disebut sebagai ‘salam Corona’.

Di luar negeri, gerakan salam ini awal mulanya disebut dilakukan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dengan Gubernur Washington Jay Inslee. Kala itu keduanya dan para pejabat tinggi lain sedang menghadiri pertemuan untuk membahas upaya negara dalam memerangi COVID-19.

 

 

Berita Terkait

Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Madinah 
Rayakan HUT RI ke-79, Milenial Supian Suri Adakan Berbagai Macam Perlombaan
Sah! Supian Suri Satu-satunya Calon Wali Kota Depok Bergelar Doktor
DPRD Depok Gelar Rapat Paripurna Tuk Peringati HUT Depok Ke-25
Cak Imin Ungkap PKB Ingin Terus Menjalin Kerjasama dengan Gerindra
Supian Suri Diprediksi Menang Dalam Pilkada 2024 Karena Bakal Diusung Koalisi Parpol Besar
KUA Cipayung Kota Depok Gelar Tadarus Bareng Ibu-Ibu Majlis Ta’lim
Angkutan Lebaran 2024 Masih Cukup Tersedia, KAI Daop 1 Jakarta Tambah 344 Perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 11:47

Solid Menangkan Supian-Chandra, Mazhab HM : ‘Generasi Gen Z jangan Apatis Terhadap Politik

Selasa, 8 Oktober 2024 - 11:41

Warga Depok Resah Akibat Macet di Jalan Kartini, Supian Suri Paparkan Langkah Konkret

Senin, 7 Oktober 2024 - 22:04

Dukung Supian-Chandra, Warga Minang Kota Depok Deklarasi Bentuk Relawan Rumah Gadang Kito

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:39

Calon Wali Kota Supian Suri Sebut Depok Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Kartu

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:26

3 Generasi Warga Komplek Purn Kopassus Pelita 1 Sukatani Kompak dukung Supian Suri

Minggu, 6 Oktober 2024 - 10:55

Jalan Raya Sawangan Macet Tak Kunjung Usai, Ini Langkah Berani Calon Wali Kota Depok Supian Suri

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 10:59

Tak Ada Lagi Anak Depok yang Putus Sekolah, Hamzah Paparkan Rencana Supian-Chandra

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:38

Satu Dekade Legacy Presiden Jokowi: Capaian Infrastruktur Begitu Masif

Berita Terbaru