oleh

Inspirasi kitab Kuning : Keutamaan Al-Quran

Oleh: Dian Efendi Hasya,S.Ag,.MM.
Direktur Saung Madu, (Majelis Âly Dârul Ulüm)
Pabuaran Bojonggede Bogor.
Sumber Kitab: Khazînah Al-Asrâr Jalïlah Al-Ażkâr
Karya: Syeikh As-Sayyid Muhammad Haqqy An-Nâzily

Imam Ad-Dâruquțny meriwayat hadis bersumber dari Ibn Umar Ra bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda : “ Pada saat malaikat Jibril datang kepadaku membawa wahyu, pertama kali yang ia sampaikan kepadaku adalah bacaan Al-Qur’an .

Ibn Abi Hatim, Al-Hâkim , Al-Baihaqy, Abu Żar Al-Harawy serta Al-Khațîb Al-Bagdady meriwayatkan hadis yang bersumber dari Ibn Abbâs: Bahwa Uśmân ibn Affân pernah bertanya kepada Nabi ﷺ tentang kalimat للّٰهُ . , lalu beliau Menjawab: “ Itu merupakan salah satu diantara nama-nama Nya, dan diantara namaNya dan nama Allâh yang maha besar bagaikan kelopak mata dan retina yang sangat dekat.

Ibn Abi Dunya dan Ibn Abi Syaibah meriwayat hadiś bersumber dari As-Sya’by, Ia bersabda: “ Diantara nama Allâh yang paling mulia adalah : يَا اَللّٰهُ

Al-Bukhâry meriwayatkan bersumber dari sahabat Jâbir bahwa Nabi bersabda:

اِسْمُ اللّٰهِ الْاَعْظَمِ هُوَ اللّٰهُ. اَلَا تَرَی اَنَّهُ في جَمِيْعِ الْقُرْآنِ يُبْدَأُ بِهِ قَبْلَ كُلِّ اسْمٍ،وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ والسَّلَامُ:لَمَّا نُزِلَتْ ﷽.،فَرَحَ اَهْلُ السّمٰوَاتِ مِنَ الْمَلَائكَةِ، واهْتَزَّ الْعَرْشُ لِنُزُوْلِهَا، وَ نَزَلَ مَعَهَا اَلْفُ مَلَكٍ وَزَادَتْ الْمَلَائكَةُ اِيْمَانًا وَخَرَّتْ الْجَانُّ عَلَی وُجُوْهِهِمْ وَتَحَرَّكَتْ الْاَفْلَاكُ وَذَلّتْ لِعَظَمَتِهَا الْاَمْلَاكُ.

“Nama-Nya yang paling agung ialah اللّٰهُ Apakah anda memerhatikan bahwa semua al-Qur’an dimulai dengan nama Allâh, dan Nabipun bersabda: “Ketika Al-Qur’an، diturunkan, penghuni langit seperti malaikat bersuka ria, Arsy bergoncang, dan 1000 malaikat mengiringi turunnya ﷽ dan semakin bertambah keimanan malaikat, para jin tertunduk/tersungkur wajah mereka, semesta bergerak dan tertunduk hina seluruh angkasa karena keagungan Al-Qur’an

Abu Nu’aim dan Ibn Sinny meriwayatkan hadiś yang bersumber dari ‘Âisyah dan ia berkata: “ Pada saat Al-Qur’an. Diturunkan, gunung bertasbih hingga terdengar oleh penduduk makkah dan masyarakat sekitarnya lantas mereka berkomentar: Muhammad telah melakukan sishir pada gunung. Lalu Allâh menurunkan asap yang dapat menutjpi (pandangan) penduduk mekkah, setya beliau bersabda;

مَنْ قَرَأَ ﷽ مُوْقِنًا، سَبَّحَتْ مَعَهُ الْجِبَالُ، اِلَّا اَنَّهُ لَا يَسْمَعُ مِنْهَا.

” Barang siapa yang membaca Al-Qur’an dengan penuh keyakinan, maka gunungpun akan ikut bertasnih bersamanya, hanya saja ia tidak dapat mendengar”.

Dalam riwayat lain :

وَكَانَتْ تُسَبِّحُ الْجِبَالُ وَالْاَحْجَارُ، وَلٰكِنْ لَا يَسْمَعُ النَّاسُ تَسْبِيْحَهُمَا

“Dan gunung serta batupun ikut bertasbih, hanya saja manusia tidak mendengar tashih keduanya”.

Ibn Sinny dan Ad-Dailamy meriwayatkan hadiś marfu’ bersumber dari Sahabat Ali Ra; Apabola keadaan buruk/ sulit mendera, maka bacalah:

﷽ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Maka Allâh akan menahannya dari segala macam petaka.

Ibn Abbâs meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

مَنْ قَالَ ﷽ َلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، صَرَّفَ اللّٰهُ عَنْهُ سَبْعِيْنَ بَابًا مِنْ اَنْوَاعِ الْبَلَايَا وَالْهَمِّ وَالْغَمِّ واللَّمَمِ.

“Barang siapa membaca

﷽ َلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ,

maka Allâh akan palingkan darinya 70 pintu malapetaka kebingungan, kekegelisahan dan kehinaan”. Demikian keterangan yang terdapat dalam kitab Ad-durr Al-Ma’śür.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Terbaru