Kinerja Pansel Capim KPK Telah Optimal

- Reporter

Senin, 2 September 2019 - 12:08

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rahmad Sulistiawan (Pengamat Sosial Politik)

Kinerja Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menuai kritik karena diduga terdapat konflik kepentinngan. Namun diakhir tugasnya, Pansel Capim KPK berhasil menepis anggapan tersebut.

Sejarah Panjang Pemberantasan Korupsi dirasa telah menjadi kebiasaan yang telah mengurat akar. Memang tak semudah yang diucapkan, komitmen yang berkenaan dengan pemberantasan korupsi nyatanya menemui aneka kesulitan. Secara yuridis referensi tentang pemberantasan korupsi ini dimulai pada tahun 1957. Yakni ditandai dengan keluarnya Peraturan Penguasa Militer Nomor PRT/PM/06/1957.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada masa orde baru, pemerintah mengeluarkan Keppres No.28 di tahun 1967 tentang pembentukan tim guna memberantas korupsi. Namun dalam pelaksanaannya malah banyak menuai protes, karena kinerjanya dinilai tidak maksimal. Aneka protes dan demonstrasi dilayangkan tahun 1969 hingga menacapai puncaknya di tahun 1970. Maka dari itu komisi IV bertugas menganalisa permasalahan birokrasi serta meluncurkan rekomendasi guna mengatasinya.

Bisa dikatakan orde baru adalah penyumbang terbanyak peraturan karena masa pimpinnanya lumayan panjang. Akan tetapi, banyak peraturan yang dinilai tidak membuat korupsi berkurang dari tanah air tercinta. Bahkan bisa dibilang korupsi makin merajalela. Korupsi tampaknya sudah menjadi bagian yang mendarah daging di tubuh Indonesia. Entah akibat perilaku SDM yang kurang atau memang sudah tidak ada rasa kejujuran bagi pelakunya.

Banyaknya kasus korupsi ini dinilai benar-benar merugikan semua pihak, terlebih rakyat kecil. Bukan hanya berasal dari satu sektor, namun banyak yang ditengarai tergerogoti korupsi ini. Kinerja yang sedari semula dinilai sangat baik harus dinodai dengan tindakan rasuah yang jelas-jelas mengindikasikan pengkhianatan terhadap negara.

Pelaku tindak korupsi biasanya tidak bisa bekerja secara individu, namun seperti berkelompok, berkesinambungan. Seperti yang sudah terbukti, kasus korupsi ini akan menyeret tersangka yang mana jabatannya berhubungan satu dengan lainnya. Kalau sudah begini siapakah yang harus disalahkan?
Sebetulnya korupsi ini bisa dicegah mulai dari sikap disiplin diri. Patuh terhadap peraturan yang berlaku bukan hanya di lahiriah saja, namun lebih ke batiniyah. Hal ini diyakini karena ketakutan kita terhadap Sang Pencipta akan membuat kita bekerja secara lebih jujur dan bijaksana.

Berkenaan dengan hal tersebut, Pansel pilihan Jokowi telah mengantongi 10 nama kandidat Capim terpilih. Yang untuk selanjujtnya akan diadakan uji kelayakan oleh lembaga yang berwenang, yakni Komisi III DPR RI. Dalam hal ini peran Pansel diharap mampu menjaring orang pilihan dimana tak hanya bisa memimpin secara umum, namun juga khusus berkaitan dengan pemberantasan praktik korupsi secara menyeluruh.

Pansel tidak akan mengumumkan 10 nama yang telah diserahkan kepada Jokowi jika tidak diminta. Bekerja sesuai peraturan dengan menerapkan asas keadilan, seharusnya lembaga KPK ini bisa menyentuh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Kinerja Pansel yang dinilai telah bagus dan profesional ini tampaknya juga didukung oleh berbagai pihak. Ia turut menggandeng lembaga yang berkompeten guna ikut membantu mendapatkan capim yang kredibel.

Aneka tes yang diterapkan juga dirasa telah sesuai prosedur. Adapula sesi wawancara yang mengikutsertakan publik kedalamnya. Hal ini sebagai bentuk transparansi Pansel. Guna menyanggah tudingan miring terhadap Pansel yang dinilai tidak kooperatif.

Kabar terbaru juga menyebutkan jika Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj untuk percaya penuh terhadap Pansel yang dibesut oleh Presiden Jokowi. Ia menyatakan pendapatnya terkait keraguan akan Yenti Ganarsih selaku ketua Pansel Capim KPK. Yakni, jika kepercayaan terhadap Yenti tidak ada, berarti sama halnya meragukan Jokowi sebagai pemegang amanah posisi presiden.

Said juga berpesan jika Capim terpilih nantinya harus bisa dan berani menangkap koruptor kelas kakap. Bukan bermaksud mentolerir kasus korupsi receh, namun selalu utamakan yang membuat negara menjadi bangkrut.
Karena kerugian negara ini dinilai lebih vital berdampak bagi seluruh kalangan. Dengan terbiasa menangkap kasus-kasus besar, diharapkan mampu menekan angka korupsi yang terasa mendarah daging ini. Sanksi terhadap kasus korupsi ini sangat berpengaruh untuk menekan adanya kembali praktik yang merugikan ini.

Akhirnya, melalui Pansel dan lembaga terkait bisa menjadi perpanjangan tangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Yang mana berkompeten dalam menghasilkan Capim yang berkualitas untuk misi pemberantasan rasuah empat tahun mendatang.

Dengan totalitas kinerja Pansel, kita juga berharap bisa menumbuhkan keberlangsungan kinerja yang baik bagi seluruh elemen masyarakat. Khususnya untuk membantai kasus korupsi ini hingga keakarnya.

 

Berita Terkait

Tanggapi Isu Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api, KAI Siap Kolaborasi Dengan Instansi Terkait
Lantik Ketua PKK dan Posyandu Kabupaten/Kota se-Jabar, Siska Ajak Sukseskan Visi Jabar Istimewa
PT KAI Daop 1 Jakarta Salurkan Bantuan Program Bina Lingkungan untuk Korban Banjir di Bekasi
DPD Rumah Sandiuno Indonesia Kota Depok Gelar Berbagi Takjil
SUSE dan ICS Jalin Kemitraan Strategis untuk Mempercepat Transformasi Digital di Indonesia
Bimbel Primago Resmi Membuka Program Bimbel Masuk Al-Azhar Cairo
Ketua Generasi SS Dukung Langkah Wakil Wali Kota Depok Menutup Ruang Pihak Luar yang Menghambat Pembangunan
Forum Jurnalis-DP3AKB Sepakat Kolaborasi Bangun Ketahanan Keluarga Jabar

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:37

Alhamdulillah, Walikota Depok Supian Suri Melantik dan Mengukuhkan Pengurus MUI Depok, Siap Jaga Keharmonisan dan Layani Umat

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:22

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Depok Apresiasi Kegiatan Forum Renja Disporyata Kota Depok Gelar Forum Renja Tahun 2025

Rabu, 12 Maret 2025 - 19:21

Tanggapi Isu Aktivitas Asusila di Area Jalur Kereta Api, KAI Siap Kolaborasi Dengan Instansi Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 22:49

Lantik Ketua PKK dan Posyandu Kabupaten/Kota se-Jabar, Siska Ajak Sukseskan Visi Jabar Istimewa

Senin, 10 Maret 2025 - 20:35

Geliat Ramadhan Masjid Al Madeena, Student One Islamic School

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:24

Primago Studio Tawarkan Jasa Video Company Profile Bagi Lembaga Pendidikan & Pesantren

Minggu, 9 Maret 2025 - 12:21

PKBM Primago Indonesia Depok Membuka Pendaftaran Penerimaan Siswa Baru Tahun Ajaran 2025-2026

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:21

PT KAI Daop 1 Jakarta Salurkan Bantuan Program Bina Lingkungan untuk Korban Banjir di Bekasi

Berita Terbaru