Siarandepok.com – Sekitar 30 persen pelajar di Jakarta tak sempat sarapan saat berangkat ke sekolah. Hal ini diketahui berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ini disebabkan, kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, karena keadaan ekonomi siswa yang tergolong rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat meninjau pelaksanaan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS), Anies mengingatkan betapa pentingnya pemberian makanan pendamping untuk anak-anak, terutama yang sudah bersekolah. Program PMT-AS bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi peserta didik.
“PMT-AS juga bertujuan meningkatkan ketahanan fisik siswa dalam mengikuti kegiatan belajar,” kata Anies di SDN Kedaung 03 Pagi, Jakarta Barat, Jumat (5/4).
Pelaksanaan program PMT-AS kali ini memiliki beberapa keunikan, misalnya variasi makanan yang disediakan sekolah bekerja sama dengan pemprov lebih beragam. Hal itu membuat Anies sangat mendukung program PMT-AS.
Dalam program kali ini tersedia 29 variasi menu sehat dan bergizi, yang dalam program sebelumnya hanya ada dua menu. Menu-menu tersebut, meliputi aneka buah, susu, hingga makanan berat seperti nasi tim dan nasi goreng. Pastinya, semua menu itu telah mempertimbangkan faktor gizi, selera, dan kearifan lokal.
Menariknya, semua menu itu dibuat langsung oleh para orang tua siswa di dapur sekolah.
“Yang unik makanan ini dimasak orang tua siswa sehingga ketika masak, mereka sadar akan dikonsumsi oleh anaknya,” ujar Anies.
Namun dalam pembuatan makanan para orang tua tetap diawasi komite sekolah dan dinas kesehatan. Ia menyebut hal ini adalah contoh swakelola tempat yang selama ini digaungkan Pemprov DKI Jakarta.
Diketahui, program PMT-AS sudah dilaksanakan sejak 2017. Tahun ini, anggaran program ini sebesar Rp324 miliar yang akan dialokasikan ke 144 ribu siswa yang tersebar di 459 sekolah di 53 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta. Anies berharap ke depannya program ini menjangkau seluruh sekolah di Jakarta.
“Insyallah kita akan jangkau semua sekolah,” ujarnya.
Penulis: Faisal Nur Fatullah