Siarandepok.com – Seringkali masalah datang ngga memandang usia. Sejak kecil sudah harus mendapatkan perlakuan kasar misalnya, berhadapan dengan orang tua yang abusive, atau harus dihadapkan dengan bencana alam yang meninggalkan trauma. Kebayang ngga sih rasanya gimana ketika saat di usia yang lagi gemes-gemesnya dan harusnya menikmati keseruan masa kanak-kanak, tapi mau ngga mau harus berhadapan dengan masalah pelik sampai bikin trauma? Are you also the victim?
Kita ambil salah satu contoh kasus. Kusmawati Hatta dalam bukunya berjudul trauma dan pemulihannya menyebutkan, dampak konflik dan tsunami Aceh tahun 2004 lalu meninggalkan trauma psikologis mendalam pada korbannya. Dari segi emosional timbul perasaan marah, benci, stress, kecewa, gelisah, takut yang berlebihan, dan lain sebagainya. Dan anak-anak yang jadi korban juga mengalami ini hingga membekas sampai ia beranjak dewasa.
Lalu, gimana caranya supaya sembuh dari trauma masa kecil? Penanganan trauma masa kecil itu sangat tergantung dari jenis trauma yang dialami. Kalau pergi ke professional misalnya, treatment untuk pulih dari trauma akibat kekerasan seksual masa kecil sama trauma bencana alam, misalnya, tentu berbeda pendekatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tapi pada dasarnya sembuh dari trauma masa kecil itu bisa membaik kok. Secara general, berikut beberapa tips sembuh dari trauma masa kecil, di antaranya:
1. Punya Niat untuk Bangkit
Tips yang pertama adalah tumbuhkan keinginan untuk terbebas dari belenggu psikis dari dalam diri kamu. Kalau kamu nya aja udah ngga niat pulih dari trauma, yha sampai Vicky Prasetyo jadi presiden Amerika juga ngga bakal sembuh-sembuh.
Trauma itu mirip-mirip sama phobia. Misal nih ada orang phobia naik pesawat, tapi suatu ketika dia diharuskan naik pesawat untuk urusan pekerjaan. Kalau orang yang ngga punya niat sembuh mungkin dia bakal bilang “nga ah, aku kayuh sepedah ajah dari rumah sebrang pulau” , sementara si orang yang berniat untuk overcome ketakutannya bilang “oke, gue siap. Gue siap. Demi kerjaan ngga apa-apa, daripada ngga makan sebulan” kurang lebih begitu (meskipun sepanjang jalan dia tremor dan panik, tapi setidaknya dia ada keberanian buat mengalahkan ketakutannya).
Intinya, kalau dari dalam diri kamu udah menolak untuk mengatasi trauma masa kecil, ya akan susah untuk sampai ke tahap penyembuhan trauma yang berikutnya. Jadi, harus ada will yang kuat dulu dari dalam diri sendiri untuk bangkit dan move on.
2. Maafkan dan Ikhlaskan
Masa lalu, biarlah masa lalu. Meskipun pahit, maafkanlah, ikhlaskanlah. Dari pada sisa hidup yang hanya sementara ini kamu habiskan dengan rasa takut, kecewa, bahkan marah sama hal yang udah ngga bisa diubah, kan?
Misalnya, kamu punya trauma karena orang tua yang abusive, hobinya mara-mara dan lempar barang kesana-kemari. Saat beranjak dewasa, jangan dendam dan jangan juga dilupakan (karena ingatan pahit biasanya semakin dilupakan semakin menempel di alam bawah sadar kita), tapi maafkan, ikhlaskan. Jadikan pelajaran supaya kamu tidak melakukan kesalahan serupa untuk anak-anak mu kelak.
3. Sadari Kalau Sekarang Kamu Berbeda
Kisah masa lalu yang menyakitkan memang ngga gampang buat dilupain. Tapi, lyfe must go on. Sadari kalau kondisi yang sekarang sudah berubah, dan kamu yang sekarang pun sudah berbeda, sudah lebih dewasa, ngga se helpless waktu kamu kecil dulu. Jadikan masa lalu kamu itu untuk jadi bekal kehidupan kamu, jadi amunisi buat menghindari hal serupa supaya ngga kejadian lagi. Percaya deh, masa lalu yang pahit itu bakal jadi pelajaran banget untuk ngebentuk diri jadi lebih tahan banting.
4. Minta Bantuan Support System
Trauma itu muncul karena adanya rasa takut dan khawatir kejadian pahit di masa lalu kembali terulang. Jadi, seseorang yang punya trauma masa kecil itu perlu diyakinkan kalau kejadian itu ngga bakalan terjadi lagi kok. Untuk itulah peran support system sangat penting dalam mengatasi trauma, misalnya keluarga, sahabat, pacar, mantan pacar, temennya tetangganya mantan pacar, mantannya-tetangga-adik kelas-sepupunya-keponakan-kakeknya-teman, atau siapa pun orang terdekat yang selalu ada buat kamu.
Nah, itulah beberapa tips sembuh dari trauma masa kecil. Kalau kamu merasa butuh bantuan professional, ngga ada salahnya kok temui psikolog untuk konsultasi lebih lanjut, supaya kamu bisa benar-benar pulih dari trauma dengan treatment yang sesuai.
Penulis: Hanna Dwi Fajrini