Siarandepok.comĀ – Walaupun telah dilarang, nampaknya pengemis masih saja banyak di negara ini. Banyak pengemis yang mendapatkan kekayaan dari hasil mengemisnya, seperti Herman alias Nur, pengemis yang viral karena memiliki mobil.
Petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor mengamankan Nur. Nur diamankan petugas di persimpangan lampu merah Lotte Mart, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu (20/3). Ia kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dilakukan pendataan.
Selain Nur, petugas juga mengamankan seorang laki-laki bernama Maman yang diketahui adalah sopir yang sehari-hari ikut mengantar dan menjemput Nur saat mengemis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di hadapan petugas, Nur mengatakan, bahwa mobil jenis Avanza berwarna hijau yang dinaikinya itu bukan miliknya melainkan hanya mobil yang disewa dari seorang tetangganya.
“Nggak benar itu. Yang viral di media sosial itu bohong. Itu bukan mobil saya, itu saya sewa dari tetangga. Itu kebenarannya,” ucap Nur.
Dirinya mengaku, rata-rata dalam sehari, ia mampu mengumpulkan uang dari hasil mengemis di jalanan kurang lebih Rp 150 ribu.
Pembagiannya, sambung Nur, Rp 50 ribu untuk membayar sewa mobil setengah hari, Rp 30 ribu untuk jasa sopir. Sementara, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia mengungkapkan, alasannya menyewa mobil karena kakinya sudah tak kuat berjalan. Dan ia juga menceritakan, dari tahun 1995 dirinya sudah menjadi pengemis. Saat itu, pertama kali ia mencari nafkah dengan meminta-minta di daerah Jembatan Merah, Kota Bogor.
Setelah cukup lama mengemis di sana, Nur sempat memutuskan berhenti mengemis. Selama tiga tahun sejak berhenti mengemis, Nur membuka praktek pengobatan di rumahnya, di kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Namun, dua tahun ke belakang ini, ia kembali menjadi pengemis di daerah Simpang Yasmin. Faktor ekonomi disebut-sebut sebagai alasan kenapa Nur kembali mengemis. Penghasilan anaknya sebagai petugas kebersihan di daerah Pamulang, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Penulis : Inggiet Yoes
Editor : Muthia Dewi Safira